JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Teknologi digital terus berkembang di Tanah Air. Dunia bisnis pun tidak bisa menghindar dari kemajuan tersebut. Jika mengabaikannya, bisnis mereka bisa tertinggal.
Berdasar data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyatakan bahwa jumlah pengguna internet telah mencapai 171 juta atau lebih dari 60 persen jumlah penduduk Indonesia. Sementara per 2017 penetrasi internet baru mencapai 54 persen.
Kondisi itu disadari oleh pihak perbankan. Sejumlah bank di Tanah Air terus berinovasi agar layanan mereka semakin mudah diakses. Di antaranya layanan mobile. Semua itu tentunya bergantung dengan layanan internet.
“Sektor perbankan harus berinovasi untuk merespons penggunaan teknologi digital yang terus tumbuh,” ujar Direktur Utama J Trust Bank Ritsuo Fukadai dalam keterangannya, Rabu (21/8).
Menurut Fukadai, inovasi produk dan perkembangan teknologi merupakan bagian tak terpisahkan dari industri perbankan. Dalam penyelenggaran jasa perbankan berbasis internet harus berprinsip kehati-hatian dan mengutamakan perlindungan terhadap nasabah.
Kondisi serupa juga diakui Direktur Utama Bank BTN Maryono. Dia mengatakan, dunia mengalami revolusi teknologi yang cepat dalam dua abad terakhir. Semua itu mengubah cara manusia bekerja, berkehidupan, dan berinteraksi satu sama lain.
“Revolusi teknologi digital ini menimbulkan “Disruption” pada hampir seluruh bidang bisnis di dunia,” kata Maryono beberapa waktu lalu saat menjadi pembicara pada kuliah umum di Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat, beberapa waktu lalu.
Dalam menghadapi disruption tersebut, kata Maryono, diperlukan sebuah terobosan dalam leadership style dan cara memimpin organisasi. Leadership 4.0 merupakan solusi pendekatan gaya kepemimpinan dalam menghadapi era digitalisasi.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal