PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - KANTOR Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bangkinang kini bukan hanya melayani urusan perpajakan saja. Kantor yang berlokasi di Jalan Pepaya Kota Pekanbaru itu, kini resmi menyediakan produk-produk dari pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang ada di Kampar dan Rokan Hulu (Rohul). Jadi, kini masyarakat yang tengah mengurus perpajakan di sana, juga bisa membeli aneka produk UMKM pilihan tersebut.
Total ada sebanyak 32 UMKM yang menampilkan produknya di gerai UM KPP Pratama Bangkinang. 20 UMKM berasal dari Kampar dan 12 lainnya dari Rokan Hulu. Kepala KPP Pratama Bangkinang, Meidijati mengatakan, kehadiran Gerai UMKM di KPP Pratama Bangkinang tersebut merupakan wujud dukungan pihaknya terhadap demi UMKM naik kelas, ekonomi tancap gas.
“Hari ini kami menghadirkan 32 UMKM di gerai ini. Perlu kami sampaikan, seluruhnya sudah memiliki NPWP. Jadi kalau boleh dibilang inilah UMKM binaan KPP Pratama Bangkinang,” ujarnya dalam agenda peresmian Gerai UMKM KPP Pratama Bangkinang, Selasa (20/6).
Selain membantu memasarkan produk, pihaknya juga mengedukasi UMKM tersebut untuk mengimbangi kepatuhan perpajakan. Sebab, pihaknya menilai masih banyak UMKM yang belum fokus terhadap kewajiban perpajakannya. “Di sanalah kami hadir, sehingga mereka mengetahui manfaatnya memiliki NPWP. Semoga UMKM ini bisa naik kelas sesuai tagline kita dan menjadi role model bagi UMKM lainnya,” sambungnya.
Senada dengan itu, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Provinsi Riau, Ahmad Djamhari yang meresmikan gerai UMKM itu menilai bahwa UMKM naik kelas bukan hanya sekadar tagline. “UMKM naik kelas itu artinya usahanya naik, pemasarannya naik, produknya berkualitas dan bisa diterima di pasar luar negeri. Ketika produk bisa diekspor tentunya devisa yang bagus untuk perekonomian kita di Riau,” jelasnya.
Menurutnya, UMKM memang harus patuh pajak sejak awal. “Ini kan kewajiban semua orang ya. Kita mendekati dari awal UMKM-nya ketika merintis usaha, agar nanti jangan kaget. Bayar pajak setelah usahanya gede, enggak. Dari awal itu sudah harus patuh pajak. Dengan mendaftar dan memiliki NPWP,” sambungnya.
Pajak UMKM memang dinilainya kecil. Namun, jika seluruh UMKM taat pajak, maka jumlah tersebut akan menjadi besar dan memberikan kontribusi bagi produk domestik bruto (PDB) dan tax ratio.
Ia juga mengarahkan agar KPP Pratama lainnya juga memiliki gerai UMKM seperti ini, sebagai bentuk dukungan kepada pengusaha lokal. Sebab, potensi UMKM di Riau sangatlah besar. Untuk Kampar saat ini memiliki sekitar 18 ribu UMKM dan Rokan Hulu memiliki sekitar 37 ribu UMKM. Karena itu, perlu usaha bersama dan sinergi agar semakin banyak UMKM yang bisa tersentuh oleh program ini.
Dalam kegiatan itu hadir pula perwakilan Dinas Perdagangan Koperasi dan UMK Kampar serta Rohul. Hadir pula jajaran dari Kemenkue 1 yang ada di Riau dan beberapa perbankan yang menjadi mitra strategis UMKM dalam hal pembiayaan. Seperti Bank Mandiri, BRI, BRK Syariah, Bank BJB dan BSI juga membuka stand dan ikut mendukung kegitatan tersebut.
Peresmian itu juga dimeriahkan dengan bazar UMKM yang menyediakan produk-produk lokal. Mulai dari aneka kerupuk khas, jajanan pasar, cemilan manis dan asin, madu, deterjen hingga kerajinan seperti tas sampai kain batik. Menariknya, setiap pembeli akan mendapatkan kupon doorprize berhadiah televisi hingga kulkas yang diundi di akhir acara. Ada pula kisah sukses dari salah satu pelaku UMKM dari Kampar yang memproduksi olahan daun kelor.
Beragam produk UMKM tersebut juga dilelang oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Pekanbaru. Beberapa produk yang dilelang juga terjual dengan harga tinggi sebagai bentuk dukungan terhadap produk UMKM.(ose)
Laporan: Siti Azura, Pekanbaru