Keluarga Maspion Pecah, Alim Satria Lepas Kepemilikan

Ekonomi-Bisnis | Jumat, 21 Juni 2013 - 07:14 WIB

SURABAYA (RP) - Perseteruan keluarga pemilik Maspion Group akhirnya berdampak pada perpecahan. Ini setelah Alim Satria mengundurkan diri dari perusahaan yang didirikan ayahnya, Alim Husin. Dia juga melepas semua sahamnya.

"Alim Satria memilih untuk bergelut di bisnis real estate yang lebih santai. Kami pihak keluarga menghargai keputusan itu," kata Presdir Maspion Group Alim Markus di sela publik ekspose PT Indal Aluminium Industry Tbk dan PT Alumindo Light Metal Industry Tbk di Surabaya, kemarin. Keduanya di bawah naungan Maspion Group.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Markus menyebut proses pelepasan saham sedang berlangsung. Jadi, pihaknya belum bisa menetapkan tanggal pengunduran diri dari Satria. "Untuk sementara tugas-tugasnya saya ambil alih," tuturnya.   

Perpecahan keluarga pemilik Maspion itu terjadi sejak akhir tahun lalu. Latar belakang konflik adalah transaksi jual beli kawasan industri Maspion IV dan V yang berada I Gresik. Alim Markus menuduh penjualan tanah di Bumi Maspion Romokalisari, Surabaya, dan Maspion Industrial Estate di Manyar, Gresik tidak sah.

Saat itu, Alim Satria yang menjadi direksi kawasan industri menjual harga tanah kepada Hany Sugeng Bagio. Konflic interest muncul sebab, Hany adalah ipar dari Satria. Selain itu, para pemegang saham melihat harga tanah di bawah pasar.

Ketika dikonfirmasi tentang pengunduran diri dari Maspion Group, Alim Satria belum bisa banyak komentar. "Kapan-kapan kalau sudah ada titik temu, baru saya akan ngomong," ujarnya melalui pesan singkat kepada Jawa Pos.

Markus menegaskan kemunduran sang adik tidak akan mempengaruhi kinerja group. Dia mencontohkan Alumindo. Sementara, Markus merangkap jabatan sebagai Presdir dan Executive Managing Director yang dulunya di jabat Satria. Anak tertua pasangan Alim Husin dan Angkasa Rahmawati itu pun optimistis kinerja 2013 akan lebih baik.

Kinerja perseroan akan lebih dari 2011.Sebab, penjualan ekspor akan kami genjot, saya telah bernegosiasi dengan supplier dari luar negeri. Selain itu, Asahan (Inalum/PT Indonesia Asahan Aluminium) telah kembali ke bumi pertiwi. Ini berarti bahan baku murah akan kita dapat," paparnya.

Merujuk kinerja 2012, emiten berkode AMI ini membukukan penjualan 118 ribu ton. Jumlah itu naik dibanding 2011 yang hanya 124 ribu ton. Meskipun demikian, laba bersih turun dari Rp 54,783 miliar menjadi Rp 13,949 miliar.

Salah satu faktornya, omzet AMI merosot dari Rp 3,6 triliun menjadi Rp 3,2 triliun. Penyebabnya harga aluminium internasional turun 15 persen."Kami telah melakukan efesiensi produksi. Jadi, potensi menekan cost tinggi," katanya.(dio)   

 

  Pembagian Saham Maspion Group

  1. Angkasa Rahmawati    21,83 persen

  2. Alim Markus               18,19

  3. Alim Mulya Sastra       14,54

  4. Alim Satria                  14,54

  5. Alim Prakasa              14,54

  6. Alim Puspita                7,27

  7. Gurnadi Go                  9,09









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook