SIAK (RIAUPOS.CO) - Investor asal negeri Ginseng Korea Selatan di bawah bendera perusahaan Global Logix Co Ltd menyatakan rasa ketertarikan dan minatnya untuk berinvestasi di Kawasan Industri Taanjung Buton (KITB) Kabupaten Siak.
Dalam ekposenya Chairman Global logix Co Ltd Cho Myong Ho mengatakan, ia bersama direksi perusahaan telah terlebih dahulu melakukan penjajakan dan menanyakan informasi langsung pada Dinas Perkebunan Riau untuk membangun investasi listrik dan juga briket, dengan memanfaatkan cangkang dan tongkos (tandan kosong) dari sawit.
Di samping itu, infrastruktur yang menunjang dan memadai untuk melakukan aktivitas tersebut. Oleh Disbun direkomendasikannya ke Siak.
“Kami terkesan dengan sambutan kepala daerah beserta jajarannya,” kata Cho Myong Ho di sela-sela melakukan ekpose, Senin (20/1) di Zamrud Room.
Hadir dalam kesempatan itu, dari Global Co Ltd Kim Kil Soo, Cho Mun Ki dan Parak Song Doo. Sementara dari Pemprov Riau dihadiri oleh Kadisbun Drs H Zulher MS, Kepala Badan Penanaman Modal Promosi dan Investasi Daerah (BPMID) Riau Hamsari Rahman, dan dari Pemkab Siak dihadiri oleh Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi, Asisten II Setdakab Siak Drs H Syafrilenti MSi, Kepala Bappeda Drs H Yan Prana Jaya MSi, Kadis Bina Marga dan Pengairan Ir Irving Kahar MEng, Kadishub dan Infokom Drs Kaharuddin MSi, Kadis Tata Ruang dan Cipta Karya Ir Accep Rasyidin, Kadishutbun Ir Teten Efendi MM, Kadistamben Ir Amin Budyadi MM, Kepala Badan Penanaman Modal Pelayanan Perizinan Terpadu Heriyanto SH, Kadisperindagkop Wan Bukhori, manajemen PLN WRKR, direktur BUMD Siak.
Menurut dia, pihaknya telah menyiapkan dua investasi di Siak yaitu pembangkit listrik dengan limbah padat dari sawit dan juga briket.
Pilihan akan investasi itu, sebut dia sangat relevan dan memiliki prospek ke depan. “Apalagi di sini ketersediaan bahan bakunya sudah ada,” katanys.
Estimasi sementara yang dilakukannya, untuk membangun pembangkit listrik untuk menghasilkan daya 10 MW, memerlukan 45 ribu ton bahan baku tankos sawit. Jumlah ini akan terus meningkat seiring dengan peningkatan daya.
Sebelumnya, pihaknya juga minta ketersediaan dan jaminan bahan baku. Diakuinya kedatangana bersama rombongan jauh-jauh karena di sini potensinya sangat memadai dan juga lokasi yang didukung sarana dan prasarana.
“Jika kami berhasil melakukan investasi, maka rekan bisnis kami akan mengikuti jejak langkah kami,” katanya.
Pembangkit listri dengan menggunakan bahan baku limbah padat ini, dinilainya relatif aman terutama yang menyangkut dengan limbah pencemaran. Proses pengolahan dari bahan baku itu diolah sedemikian rupa dengan teknologi canggih yang menghasilkan listrik.
“Kami menunggu kesiapan dan juga aba-aba dari Pemkab terhadap apa yang kami usulkan. Jika semuanya berlangsung lancar, maka kami sesegara mungkin melakukan investasi,” tambah dia lagi.
Senada, Kadisbun Riau Zulher menambahkkan, jika investor Korsel ini serius dan tak main-main. Mereka telah menyiapkan modal untuk melakukan investasi.
Sebelumnya dalam pertemuan bersama mereka telah disampaikan terhadap keinginan mereka. Dari 12 kabupaten/kota di Riau, pihaknya merekomendasikannya ke Siak.
“Di Siak ini infrastrukturnya telah memadai, apalagi kawasan industrinya telah disiapkan dermaga, kemudian komitmen dari kepala daerahnya,” pujinya.
Menyangkut dengan ketersediaan bahakan baku, sebut dia dinilainya tak persoalaan yang berarti, sebab yang diperlukan dia hanya 45 ribu ton bahan baku, sementara hasil produksi sawit di Siak mencapai 128 ribu ton per bulan.
“Jadi ini over atau kelebihan dari yang diperlukan,” ujar mantan Sekdakab Kampar ini.
Bupati Siak Drs Syamsuar MSi menyambut baik niat dari investor Korsel ini untuk menanamkan investasinya. Pemkab tentunya memberikan pelayanan sesuai dengan apa yang diperlukan mereka.
“Kami tak akan persulit mereka dalam hal perizinan, semuanya sudah diatur dalam pelayanan satu pintu,’’ jelasnya.
Menyangkut dengan ketersediaan dan jaminan bahan baku, Syamsuar minta waktu dan kesempatan untuk membicarakannya pada pabrik kelapa sawit (PKS) di Siak terhadap ketersediaan dan juga jumlah yang disanggupi.(adv/a)