Lepas Saham ke Publik Lewat IPO, Unicharm Gaet Dana Rp 1,2 Triliun

Ekonomi-Bisnis | Jumat, 20 Desember 2019 - 15:35 WIB

Lepas Saham ke Publik Lewat IPO, Unicharm Gaet Dana Rp 1,2 Triliun

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - PT Uni-Charm Indonesia (Unicharm) berhasil menggaet dana publik Rp 1,2 triliun dari hasil pencatatan perdana sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan yang bergerak di bidang produksi popok bayi, pembalut wanita, dan popok dewasa ini melepas 831 lebih juta sahamnya, atau 20 persen dari total sahamnya ke publik lewat penawaran umum perdana saham (IPO).

“Harga saham perdana yang ditawarkan dan dibuka sebesar Rp 1.500 per lembar saham, diharapkan akan mendapatkan respons investor yang positif pada hari pertama perdagangannya,” terang Direktur Utama Unicharm Yuji Ishii seusai pencatatan saham perdana di Jakarta, Jumat (20/12).


Rencana penggunaan dana yang diperoleh dari penawaran umum perdana akan digunakan untuk kebutuhan belanja modal sebesar 64,6 persen, pembayaran utang 20,6 persen dan sisanya 14,8 persen digunakan untuk modal kerja.

“Dukungan dan sambutan yang diberikan oleh pasar modal di Indonesia hingga kami dapat dicatatkan sahamnya di BEI merupakan bukti kepercayaan yang diberikan kepada perseroan dan pencatatan saham ini merupakan bukti komitmen Unicharm Indonesia kepada stakeholders dan rekanan usaha kami,” ujarnya.

Berdasarkan pencatatan perdana saham ini, Unicharm meraih dana sebesar Rp 1,2 triliun. Bahkan, perseroan tercatat sebagai emisi terbesar sepanjang tahun 2019. Saham UCID pada pembukaan perdana saham tercatat pada level 1.725, naik 225 poin atau 15 persen.

Direktur Keuangan Unicharm Indonesia Onishi Junichiro menyebutkan pihaknya akan menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 800 miliar. Uang tersebut akan digunakan untuk pengembangan bisnis, khususnya pembalut wanita dan popok dewasa.

“Jadi untuk capex dari total penerimaan saham kita Rp 800 miliar akan kita kembangkan untuk pengembangan land extention untuk perbaikan dari produksi kapasitas kami yaitu untuk produksi mesin health care dan feminim care,” terangnya di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (20/12).

Untuk penyerapan saham, dari pasar lokal dan internasional sama-sama sebesar 50 persen. Menurutnya, hal tersebut merupakan respon yang baik.

“Iya kita betul perusahaan di ASEAN yang pertama kali IPO, tapi tujuannya bukan untuk memindahkan kegiatan ke Indonesia, jadi di Indonesia kita akan lebih memperbanyak jumlah konsumen kita supaya lebih dicintai oleh masyarakat,” ujarnya.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook