PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - SEJAK diluncurkan pada 2020 silam, program bibit sawit unggul bersertifikat yang diusung PT Perkebunan Nusantara V mendapat respon positif dari ribuan petani.
Tiga tahun berjalan, tercatat sebanyak 1,5 juta bibit sawit unggul bersertifikat PTPN V telah diserap lebih dari 5.100 petani swadaya. Program penyediaan bibit sawit unggul yang mendapat apresiasi khusus Menteri BUMN Erick Thohir tersebut membantu petani yang tengah melaksanakan peremajaan sawit di lahan seluas 11.000 hektare dalam tiga tahun.
Para petani generasi awal yang menyerap bibit sawit unggul bersertifikat PTPN V kini mulai merasakan manfaat dari program tersebut.
Rustam Efendi, salah seorang petani sawit asal Kabupaten Kuantan Singingi mengatakan kebijakan penyediaan bibit sawit unggul bersertifikat tersebut sangat membantu petani swadaya seperti dirinya. ‘’Saya membeli 1.000 bibit sawit unggul PTPN V untuk peremajaan 8 hektare kebun sawit saya di tahun 2021. Saat itu saya dapat rekomendasi dari teman sesama petani yang telah membeli terlebih dahulu,” kata dia di Kuantan Singingi, Kamis (19/10).
‘’Hasilnya bapak bisa lihat sendiri. Sangat sehat. Signifikan. Buahnya sangat bagus dan telah belajar panen. Saya sangat puas sekali,’’ lanjut dia. Terlebih lagi, Rustam mengatakan para petani tidak dilepas begitu saja usai membeli bibit sawit unggul tersebut. PTPN V, kata dia, terus memberikan rekomendasi pemupukan hingga perawatan sehingga bibit sawit jenis DxP PPKS 450 dan DxP PPKS Simalungun tersebut.
Tidak hanya itu, Rustam juga mengatakan kebijakan PTPN V yang menyiapkan bibit sawit unggul PTPN V melalui aplikasi Sawit Rakyat Online yang tersedia pada versi Android tersebut sangat memudahkan petani. Selain transparan, dia mengatakan petani juga diberikan kemudahan untuk melacak ketersediaan bibit sesuai alamat pembeli. “Ini terobosan yang luar biasa dari PTPN V. Sebagai petani sawit, program ini menjadi jawaban atas kerisauan kami akan tsunami bibit sawit palsu di pasaran” demikian Rustam.
Pasca diluncurkan pertama kali pada akhir 2021 lalu, aplikasi yang dapat diakses melalui Play Store tersebut telah diunduh lebih dari 10.000 kali. Bahkan, aplikasi yang dirancang dengan sederhana dan dapat digunakan dengan mudah oleh para petani tersebut mendapat penilaian positif dari para pengguna. ‘’Kita bersyukur aplikasi yang dirancang dan dikembangkan oleh insan-insan PTPN V ini memberikan manfaat besar kepada petani untuk mendapatkan bibit sawit berkualitas dan bersertifikat,” kata CEO PTPN V Jatmiko Santosa.
Ia mengatakan maraknya bibit sawit palsu yang beredar luas di kalangan para petani menjadi dasar utama lahirnya kebijakan pembukaan kran bibit sawit yang dilepas secara daring tersebut. Program tersebut dilangsungkan secara masif dan berkelanjutan di tujuh sentra sekitar unit perusahaan pada 2021 lalu.
Selama tiga tahun terakhir program itu berjalan sangat baik dan mendapat antusiasme tinggi dari petani. Seolah oase di gurun pasir, dalam kurun waktu dua tahun, lebih dari 1,5 juta bibit diserap sekitar 5.100 petani.
Jatmiko mengatakan keberadaan bibit palsu sejatinya telah mendera petani begitu lama. Keberadaan bibit palsu membuat petani merana hingga tiga dekade lamanya.(ifr)
Laporan ELVY CHANDRA, Pekanbaru