TUNTUT USUT KORUPSI PON

Kantor Kejati Kembali Didemo

Ekonomi-Bisnis | Sabtu, 20 Oktober 2012 - 10:04 WIB

PEKANBARU (RP)- Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau kembali didemo soal dugaan korupsi dalam pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON), Jumat (19/10).

Padahal sejak beberapa waktu lalu, setiap ada demo tentang dugaan korupsi PON, pihak Kejati Riau sudah menjelaskan kepada beberapa kelompok yang melakukan aksi demonstrasi tersebut bahwa dugaan korupsi PON sudah ditangani dan sedang diproses oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hal yang sama juga disampaikan oleh Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, Drs Babul Khoir SH MH kepada puluhan mahasiswa yang mengaku berasal dari perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa Unri dan UIN Suska, Jumat (19/10) siang tersebut.

‘’Dugaan korupsi PON itu sudah dan sedang ditangani oleh KPK. Jadi tidak mungkin Kejati Riau mengambil alih dugaan korupsi itu, biarkanlah berjalan. Mahasiswa harus tahu itu. Jika nanti sudah dilimpahkan oleh KPK kepada Kejati Riau, maka baru Kejati akan memproses sesuai hukum,’’ ujar Kajati.

Disebutkan juga oleh Kajati bahwa untuk proyek PON tersebut, saat ini BPK sedang melakukan audit. ‘’Kalau nantinya ada penyimpangan maka baru ditindaklanjuti,’’ kata Kajati.

Para mahasiswa tersebut pun diam. Padahal sebelumnya diketahui bahwa mahasiswa perlahan-lahan merangsek masuk dari pagar Kejati Riau sampai ke pintu untuk menyampaikan pernyataan sikap.

Bahkan setelah mereka masuk, melalui orasinya mereka menyatakan akan melakukan sweeping terhadap Kejati Riau yang mereka nilai enggan menemui mereka.

Koordinator lapangan, Yopi, mengatakan mereka akan menyampaikan pernyataan sikap mereka langsung pada Kajati Riau.

‘’Kami ingin menyampaikan pernyataan sikap kami tentang korupsi PON. Ada tujuh orang anggota DPRD Riau yang sudah ditetapkan sebagai tersangka tapi tidak kunjung ditahan,’’ kata Yopi sebelum bertemu dengan Babul Khoir.

Akhirnya, setelah dijelaskan oleh Babul Khoir, kelompok mahasiswa tersebut mundur dan meninggalkan Kejaksaan Tinggi Riau.

Sebelumnya puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Pekanbaru menggelar aksi demo ke Kantor Gubernur Riau, Jumat (19/10). Massa aksi mendesak KPK untuk menuntaskan dugaan korupsi dalam penyelenggaraan PON Riau.

Puluhan mahasiswa meneriakkan orasi-orasi mengajak penegak hukum menuntaskan indikasi penyalahgunaan dana dalam iven olahraga berskala nasional itu.

Aksi tersebut terlihat mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau.

Dalam aksi itu, koordinator lapangan, Yopi Pranoto mengharapkan ada evaluasi menyeluruh untuk penyelenggaraan PON yang telah menyita anggaran APBD Riau sebesar Rp4 triliun lebih itu.

‘’Uang rakyat yang terkuras hanya untuk PON saja. Untuk itu, harus diusut tuntas,’’ terangnya.

Menurut Yopi, penyelenggaraan PON justru banyak dinikmati oleh kalangan pejabat saja. Karena itu, pihaknya mendesak agar KPK segera mencari aktor intelektual di belakangnya.(rul/rio)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook