Orang Kaya Jangan Beli Elpiji 3 Kg

Ekonomi-Bisnis | Jumat, 20 September 2013 - 07:57 WIB

Orang Kaya Jangan Beli Elpiji 3 Kg
Penjual elpiji 3 kilogram di Jalan Cempedak menyusun tabung gas. Foto: defizal/riau pos

KOTA (RP) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru mulai menjadwalkan bakal turun ke tingkat pengecer tabung gas elpiji tiga kilogram. Tim yang diturunkan tersebut untuk memantau harga bahkan sampai bertindak lebih tegas lagi manarik gas elpiji di tingkat pengecer yang menjual elpiji tiga kilogram melebih Harga Eceran Tertinggi (HET).

‘’Di tingkat pengecer pun elpiji tiga kilogram tidak boleh di jual melebih HET. Nanti kita turun ke lapangan, sementara ini kita pantau harganya belum normal,’’ kata Kasi Meterologi Disperindag Kota Pekanbaru Mega Miko kepada Riau Pos, Kamis (18/9). Harga HET elpiji tiga kilogram tersebut Rp14.000 per tabung. Dengan harga tersebut pengecer sudah mendapatkankeuntungan sebesar Rp1.200 per tabungnya.  

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Untuk itu harga elpiji tidak dibenarkan dijual melebih yang sudah ditetapkan pemerintah. Karena harga elpiji tiga kilo diperentukan untuk warga miskin. Sedangkan warga ekonomi mampu atau orang kaya di sarankan untuk jangan membeli elpiji tiga kilogram. ‘’Elpiji tiga kilogram merupakan harga subsidi yang diberikan untuk warga miskin, jadi tidak boleh dijual melebih HET-nya,’’ ungkap dia.

Penyaluran elpiji tiga kilogram tersebut di Kota Pekanbaru banyak yang belum tepat sasaran. Karena sistem kartu kendali belum berjalan dengan maksimal. Pengecer juga tidak memberlakukan ketentuan tersebut. Warga miskin melalui pendataan Disperindag Pekanbaru seharusnya mendapat kartu kendali, dengan begitu pengecer hanya bisa melayani pembelian elpiji tiga kilogram yang bisa memperlihatkan kartu kendali. Sedangkan yang tidak punya kartu kendali idelanya tidak diberikan. Namun kenyataannya pembeli bebas membeli tabung elpiji subsidi tersebut.

Antar ke Pengecer

Harga gas elpiji tabung 3 kilogram di pedagang eceran masih beragam, mulai dari Rp15 ribu hingga mencapai Rp17 ribu per tabungnya. Seperti yang disampaikan Ani (32), pedagang Jalan Purwodadi, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tampan kepada Riau Pos, Kamis (19/9).

Ani mengaku tidak tahu berapa modal yang dikeluarkannya, sebab elpiji yang dijualnya hanya barang titipan. ‘’Saya tidak tahu berapa modalnya, sebab gas elpiji ini hanya titipan,’’ terangnya.

Berbeda dengan Ani, Afrizal (35) pedagang di Cipta Karya, Kelurahan Tuah Karya, mengaku menjual elpiji seharga Rp16 ribu per tabungnya. ‘’Kami menjualnya seharga Rp16 ribu per kilogramnya, sebab modal yang kami keluarkan seharga Rp15 ribu per tabung,’’ ujar Afrizal.

Senada dengan Afrizal, Novi (31), pedagang lainnya juga mengaku mengeluarkan modal Rp15 ribu per tabung 3 Kg, sehingga terpaksa menjual Rp16 per kilogramnya. ‘’Namanya juga jualan, kalau modalnya sudah segitu tentu terpaksa kita jual di atas harga modal,’’ jelas Novi.(*4/ilo/rnl)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook