PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Viera Oleh-oleh Pekanbaru terus melebarkan sayapnya di dunia bisnis kuliner dan oleh-oleh khas Riau. Bahkan di ulangtahunnya yang ke-8 ini, Viera Oleh-Oleh mengahdirkan menu terbaru berupa bolu panam sepanjang 8 meter yang dibagikan kepada masyarakat.
Perayaan Anniversary 8th dibuka langsung Bunda Viera dan Ayah Rahmad yang merupakan owner gerai Viera Oleh-Oleh di Jalan Melati Kecamatan Bina Widya, Sabtu (20/5/2023).
Menurut Bunda Viera di perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-8, Viera Oleh-Oleh menggelar berbagai kegiatan menarik. Salah satunya lomba masak dengan menu khas Melayu. Acara lomba masak digelar di Toko Viera Oleh-Oleh Jalan Melati Panam.
Kali ini Viera Oleh-Oleh mengangkat tema jaga budaya, maka untuk lomba masak yang digelar hari ini mengambil tema makanan khas Melayu.
"Ada tiga menu khas Melayu yang diperlombakan. Ada mi sagu, ada kue kasidah dan juga untuk minumannya ada laksamana mengamuk. Ketiga makanan ini semua khas Melayu. Kami konsepnya memang Viera Melayu, makanya makanan Melayu yang dilombakan. Pilihan mi sagu ini juga karena makanan ini banyak dikonsumsi juga di Riau, begitu juga kue kasidah," ungkapnya.
Total ada 14 peserta berasal dari kabupaten/kota yang ada Riau yang akan memperebutkan total hadiah ada Rp8 juta. Untuk juara satu akan mendapatkan hadiah Rp4.5 juta, runner-up Rp2,5 juta dan peringkat ketiga Rp1,5 juta.
Dikatakan Dedek, selain lomba masak makanan Melayu, siangnya juga ada launching produk terbaru dari Viera Oleh-Oleh yaitu kue panam.
Dalam launching-nya kali ini juga Viera Oleh-Oleh juga akan membuat kue panam dengan panjang mencapai 8 meter yang akan dibagikan kepada masyarakat.
Di mana, bolu panam ini merupakan representasi dari lahirnya Vierra Oleh-Oleh di kawasan Panam serta dapat menambah khasanah masakan atau kuliner Melayu yang juga menjadi daya tarik wisata di Provinsi Riau agar dapat tetap ada di hati masyarakat di Pekanbaru.
"Kami berharap semoga Viera Oleh-Oleh bisa menjaga budaya yang ada di Riau dengan makanan khas Melayunya," tegasnya.
Laporan: Prapti Dwi Lestari
Editor: Edwar Yaman