PEKANBARU (RP) - Oseng-oseng merupakan makanan khas Riau, berbentuk sambal kering yang terbuat dari bahan kentang, ubi jalar, dan ubi kayu.
Biasanya umbi-umbian tersebut diiris tipis kemudiian dicampur dengan kacang tanah,kedelai ataupun mie dengan tekstur tipis.
Makanan yang biasa di gunakan sebagai lauk makan nasi ini, ternyata mampu meraup omset puluhan juta perbulan.
‘’Tidak tahu pasti sejak kapan oseng-oseng menjadi makanan khas Riau. Tapi jika ada pendatang kebanyakan selalu menanyakan oseng-oseng,’’ ujar Azwan (24) penjual Oseng-oseng di Pasar Bawah atau yang dikenal dengan pasar wisata, Sabtu (16/11).
Azwan yang sudah 15 tahun bersama keluarganya berjualan oseng-oseng mengakui omset perbulannya mencapai 35 juta dan menghabiskan hingga Rp25 kilogram per bulan.
‘’Omset tergantung ramai atau tidaknya pengunjung, kalau sedang banyak hari libur mencapai Rp35 juta, tapi jika hari biasa, bisa mencapai Rp28 juta,’’ lanjutnya.
Peluang berjualan oseng-oseng ternyata masih terbuka dan berpotensi besar untuk memperbaiki perekonomian.
Kebanyakan menurut Aswin, peminat oseng-oseng lebih banyak pendatang dari luar kota. Perkilonya oseng-oseng dijual dengan harga 70 ribu.
Selain menjual oseng-oseng, Aswin juga menjual oleh-oleh khas Pekanbaru yang lain seperti keripik nanas, dodol durian, kue-kue khas Pekanbaru lainnya, serta makanan khas dari provinsi tetangga seperti keripik sanjai, rendang, dan lainnya.(*7/mar)