UJUNG TANJUNG (RP)- Polres Rohil mengamankan sebuah kapal 6 GT tanpa plang nama dengan rute Malaysia tujuan Sinaboi, Kabupaten Rohil.
Tindakan itu dilakukan karena dari dalam kapal ditemukan 206 gram narkotika jenis sabu-sabu.
Sang nakhoda berinisial Ed berikut lima Anak Buah Kapal (ABK) masing-masing berinisial AL, Sut alias Nml, SL, To dan SHR seluruhnya Warga Negara Indonesia itu turut ditahan ke Mapolsek Bangko, Jalan Perwira, Bagansiapiapi untuk penyidikan dan pengembangan lebih lanjut.
Kapolres Rohil AKBP Auliansyah Lubis Sik MH melalui Kasub Bag Humas Polres AKP Ali Suhud, Sabtu (17/11) menerangkan, penangkapan terjadi pada Jumat (16/11) sore sekitar pukul 16.00 WIB.
“Anggota unit Pol Air Sinaboi Briptu M Mueharoni menerima informasi ada kapal dari Malaysia tujuan Sinaboi diduga membawa sabu-sabu. Selanjutnya informasi itu dilaporkan pada Briptu M Taufik, Kanitreskrim Sinaboi yang dikoordinasikan dengan Kopat Pol 003 Bripka Dony Desmon sebagai Ditpol Air Polda Riau yang melaksanakan tugas di wilayah perairan Rohil. Lalu dilakukan penangkapan bersama-sama,” tukasnya.
Pukul 18/40 WIB, Jumat itu tim gabungan bergerak ke laut, dan bertahan di depan Tanjung Pulau Sinaboi. Beberapa jam kemudian, sekitar pukul 22.30 WIB, tim menemukan kapal kapasitas 6 GT tersebut.
Penggeledahan dan pemeriksaan dilakukan, baik terhadap nakhoda maupun barang-barang bawaan. Di buritan kapal dekat WC, di dalam kotak tissue ditemukan bungkusan plastik putih diduga sabu-sabu sebanyak dua bungkus seberat 206 gram.
Dari pengembangan, polisi menangkap tersangka berinisial MDn di Jalan Bintang, dekat RM Bintang Utara, Kelurahan Bagan Barat Kecamatan Bangko pada Sabtu (17/11) pagi, sekitar pukul 06.30 WIB.
“MDn berperan untuk menjemput sabu-sabu tersebut atas suruhan seseorang yang bernama Aziz di Malaysia,” terang Ali Suhud, dia membenarkan, hingga dikonfirmasi kemaren, Ahad (18/11) siang, BB kapal motor tersebut masih diamankan di Sinaboi.
Ditanyakan tentang dugaan sindikat internasional dengan ditemukannya sabu-sabu tersebut Ali Suhud mengaku belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut.(fad)
