JAKARTA (RP) - Kenaikan harga BBM subsidi pada Juni lalu, bisa jadi bukan menjadi episode akhir dari upaya pemerintah untuk memangkas subsidi energi. Ke depan, pemerintah kembali akan merombak skema subsidi BBM untuk menekan beban fiskal negara.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, salah satu langkah dalam kebijakan belanja pemerintah adalah menyempurnakan kebijakan subsidi.
‘’Di antaranya dengan mengubah secara bertahap sistem subsidi, dari subsidi harga menjadi subsidi yang lebih tepat sasaran,’’ ujarnya saat membacakan Nota Keuangan dan Rancangan APBN 2014 Jumat lalu.
Selama ini, kebijakan subsidi Indonesia memang lebih menjurus pada subsidi harga. Hal ini membuat harga BBM bersubsidi menjadi sangat murah.
Salah satu realisasi dari pengalihan subsidi harga ke subsidi tepat sasaran adalah dengan menaikkan harga BBM. Dengan begitu, subsidi pada BBM dikurangi, lalu direalokasikan untuk program sosial seperti Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).
Lalu, apakah tahun depan akan ada rencana kenaikan harga BBM lagi? Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, upaya menuju alokasi subsidi yang tepat sasaran akan dilakukan secara gradual atau bertahap. ‘’Tentu, kita pertimbangkan juga inflasi dan angka kemiskinan,’’ katanya diplomatis.
Yang jelas, lanjut Chatib, besaran subsidi energi tahun 2014 akan turun dibanding perkiraan subsidi 2013. Data Kementerian Keuangan menunjukkan, subsidi BBM akan turun dari Rp199,85 triliun pada APBN-P 2013 menjadi Rp194,89 triliun.
‘’Angkanya turun karena Juni lalu kita sudah naikkan harga BBM, jadi besaran subsidi per liter pun turun,’’ ujarnya.(owi/sof/jpnn)