JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Harga logam mulia emas melambung di atas 1 persen seiring dengan meningkatnya kecemasan investor terkait virus corona yang mulai menggerogoti ekonomi global. Apple Inc pun mulai memberi peringatan tentang keraguan dalam memenuhi target penjualannya di kuartal pertama.
Mengutip laman Reuters, harga emas di pasar spot naik 1,3 persen menjadi 1.601 dolar AS per ounce pada pukul 01.55 WIB. Sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup 1,1 persen lebih tinggi menjadi 1.603,60 dolar AS per ounce.
Direktur High Ridge Futures David Meger menyebut, perusahaan teknologi paling berpengaruh di dunia seperti Apple mulai ragu dalam memenuhi perkiraan penjualan hingga Maret karena wabah virus corona menekan rantai pasokannya. Peringatan penjualan yang mengejutkan tersebut memukul ekuitas global dari rekor tertinggi dan memicu aksi beli aset berisiko rendah.
“Pasar ekuitas berada di bawah tekanan dan emas masih dipandang sebagai aset safe-haven klasik setelah kita mendapatkan sejumlah berita negatif dalam kasus ini sehubungan dengan virus korona dan dampaknya terhadap ekonomi global,” ujarnya.
Disamping itu, Kepala Komoditas Strategi TD Securities Bart Melek mengatakan, bank sentral di seluruh dunia juga akan lebih dovish dan pasar memperhitungkan realitas virus corona. Misalnya, Bank Sentral China pun memangkas suku bunga pinjaman jangka menengah di mana penyusun kebijakan berusaha untuk mengurangi guncangan ekonomi dari wabah virus tersebut.
Sementara, logam mulia lainnya seperti Palladium melejit 2,8 persen menjadi 2.592 dolar AS per ounce, setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa 2.592,02 dolar AS per ounce. Perak melesat 2,2 persen menjadi 18,16 dolar AS per ounce, sedangkan platinum melonjak 2,3 persen menjadi 991,22 dolar AS per ounce.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman