JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Menurunnya pertumbuhan di sektor pariwisata karena penyebaran virus corona mendorong pemerintah untuk mengambil langkah cepat. Salah satunya, rencana untuk memberikan insentif dan diskon bagi maskapai penerbangan.
Diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, mekanisme insentif dan diskon tersebut diberikan guna meringankan beban industri pariwisata. “Ada diskon dan insentif. Saya belum bisa jelaskan detail karena belum diputuskan,” ujarnya di kantornya, Selasa (18/2) malam.
Tapi sebenarnya, Wishnutama menginginkan, pemberian insentif di sektor pariwisata dapat berlaku jangka panjang dan lebih komprehensif. Sehingga, insentif diberikan bukan hanya sebatas merespons dampak virus korona.
“Nantinya bisa mendongkrak kedatangan wisatawan mancanegara yang lebih berkualitas dari sisi belanja wisata,” sambungnya.
Namun, dalam pemberian insentif dan diskon maskapai penerbangan juga bersinggungan dengan regulasi lain di Kemenhub dan Kemenkeu. Untuk itu, hal ini akan dibahas bersama dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Keuangan.
Nantinya diharapkan, pemberian insentif ini dapat dilakukan hanya melalui skema promosi. Disamping itu, Whisnu menyebut, Kemenpar juga melakukan promosi digital melalui influencer secara masif. Hal tersebut dilakukan guna menumbuhkan minat masyarakat untuk berwisata di tanah air.
Sementara, terkait dampak penurunan sektor wisata dari virus korona sendiri, pihaknya tengah menyasar pasar baru dengan mendatangkan wisatawan mancanegara. Seperti Amerika Serikat, Australia, Korea, Jepang, serta Perancis dan Jerman.
Khusus Amerika Serikat, perlu adanya hubungan dan informasi yang lebih dekat antara Indonesia dengan para turis di Los Angeles, San Fransisco, dan New York. Sebab, dampak virus korona juga menekan sektor pariwisata di negara terjangkit seperti Singapura dan Hongkong. “Kita juga sudah gencar promosi ke pasar baru,” tuturnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman