JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Beberapa operator seluler (Opsel) di Indonesia sudah banyak yang melakukan uji coba terkait 5G sembari menanti aturan atau regulasi oleh pemerintah disahkan. Salah satu Opsel yang gencar melakukan uji coba terkait 5G adalah Telkomsel.
Jaringan 5G di Indonesia sendiri diprediksi baru bisa terealisasi paling cepat 2025 mendatang. Untuk tahap awal, 5G di Indonesia juga diprediksi akan hadir terlebih dahulu meng-cover kebutuhan industri. Kemudian secara bertahap mengikuti ketersediaan ekosistem melayani level consumer.
General Manager Network Strategic Roadmap Telkomsel, Christian Guna Gustiwana mengatakan, untuk 5G di Indonesia dan use case-nya di sektor industri, manufakturing adalah industri yang paling siap untuk mengimplementasikan 5G. "Manufaktur, yang paling siap untuk implementasi 5G. Mereka membutuhkan data real-time dengan latensi yang sangat minim," ujarnya pada sesi media di Jakarta, Rabu (18/12).
Dia melanjutkan, 5G untuk tahap awal juga tidak akan terlalu terlihat dan masif penggunaannya, melihat segmen industri di Indonesia juga terkendala oleh faktor geografis. "Awal 5G nggak akan langsung masif di-deploy di mana-mana dan akan dilihat, di mana ada kebutuhan di situ kita pasang. Jadi meskipun itu ada di sub urban bahkan rural dan ada permintaan dari industri, itu dimungkinkan (untuk di-deploy)," sambungnya.
Teknologi 5G juga dikatakan dapat membuka peluang baru untuk sektor industri di Indonesia dengan kemampuan throughput yang tinggi serta koneksi ber-latensi rendah. Termasuk memungkinkan adanya konektivitas antarperangkat, mesin, sensor, kendaraan, serta objek-objek lainnya melalui teknologi wireless.
Untuk industri Manufaktur, 5G dikatakan dapat meningkatkan efisiensi pada industri manufaktur dengan menghubungkan berbagai perangkat melalui teknologi wireless. Bisa pula untuk mempercepat proses produksi, quality control, dan manajemen warehouse.
Sektor lainnya semisal pertanian, 5G dikatakan bisa mempermudah proses pemupukan, pengawasan lahan, serta pengawasan pertumbuhan tanaman dengan menggunakan smart air patrol berbasis teknologi 5G.
Tak hanya itu, untuk logistik 5G juga dapat memberikan konektivitas wireless dengan coverage yang lebih luas dibandingkan wifi pada automated guided vehicle, sehingga meningkatkan akurasi dari pemenuhan order dan mobilisasi barang di pergudangan atau pabrik. Teknologi 5G juga akan memiliki impact lebih besar di sektor industri kesehatan, smart city, transportasi, dan banyak lagi.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal