SENTUL (RIAUPOS.CO) - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menilai pergantian kepemimpinan dalam kontestasi politik merupakan sesuatu yang biasa dalam berdemokrasi. Karena itu, dirinya meminta seluruh pihak untuk menyikapi pergantian kepemimpinan dengan sewajarnya.
Semula, Prabowo memaparkan bahwasanya pemerintah belum mampu memberikan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Terlebih pemerintahan masa kini, banyak kasus fitnah dan penyerangan oleh oknum yang tak dikenal.
Misalnya saja, kata dia, kasus Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab, insiden penolakan sampai pembakaran mobil yang dimiliki oleh Neno Warisman. Menurutnya, rentetan kasus ini patut dipertanyakan.
“Apakah itu yang kita inginkan? Demokrasi artinya rakyat berkuasa, rakyat menentukan pemimpinnya. Rakyat bergerak ganti pemimpin. Kalau menghendaki kenapa ribut ganti pemimpin,” kata Prabowo dalam orasi politiknya di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Jakarta, Senin (17/12).
Mantan Danjen Kopassus itu menyebutkan bahwa kasus-kasus tersebut tidak akan terjadi seandainya pemegang kekuasaan pandai memimpin bangsa. Atas dasar itu, pergantian kepemimpinan dinilainya sangat wajar.
“Kalau pilot pesawat kurang handal kan lebih baik pilotnya diganti kan? Kalau pengemudi taksi salah jalan terus apa ngga lebih baik diganti. Ganti camat bupati biasa,” ujarnya.(aim/jpg)