JAKARTA (RIAUPOS.CO)-Harga minyak dunia sejak pertengahan tahun 2015 hingga kini turun sampai ke level 40 dolar AS per barel sangat berpengaruh pada permintaan migas.
Untuk mengejar target setoran penerimaan negara bukan pajak (PNBP) di Desember 2015 ini yang sebesar Rp 35,09 triliun, pemerintah akan memaksimalkan beberapa sumber penerimaan, yaitu optimalisasi penerimaan migas sekitar Rp10 triliun, penagihan piutan PNBP outstanding sebesar Rp2,67 triliun, dan menarik PNBP Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebesar Rp1 triliun.
Hal ini dijelaskan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro kepada pers usai rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Kamis malam (17/12/2015).
Menurutnya, setoran penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tahun 2015 ini sulit mencapai target sebesar Rp 269, 1 triliun. Bahkan, setoran PNBP kali ini diperkirakan hanya bisa tercapai di bawah 50 persen dari target.
Dia menjelaskan, setoran PNBP sejak Januari hingga November sudah terkumpul Rp206,73 triliun. Sedangkan untuk bulan Desember 2015 ini Bambang optimistis bisa ada tambahan lagi sebesar Rp35,09 triliun.
"Sehingga perkiraan outlook satu tahun ini adalah Rp241,8 triliun atau sekitar 49,9 persen," kata
Bambang. Menurutnya, awalnya diperkirakan setoran PNPB bisa mencapai lebih dari 100 persen. Namun, target itu pupus karena melorotnya harga minyak hingga 40 dolar AS per barel yang mempengaruhi kinerja sektor migas.
Selain itu, optimalisasi penerimaan PNBP sebesar Rp18,74 triliun, setoran PNBP dari Kementerian Komunikasi dan Informatika sekitar Rp6 triliun, dan PNPB dari laba BUMN sekitar Rp 2,1 triliun. "Sehingga, kita perkirakan bisa sampai Rp35,09 triliun," kata Bambang.
Laporan : dtfinance
Editor : Aznil Fajri