Jagoan Rampok Tewas di Perjalanan

Ekonomi-Bisnis | Minggu, 18 November 2012 - 08:40 WIB

Laporan M Ali Nurman dan Syahrul Muklis, Pekanbaru

Hendro (45), disertir Marinir Angkatan Laut yang menjadi tersangka perampokan toko emas di Kecamatan Pasirpenyu  Kabupaten Indragiri Hulu akhirnya meninggal dunia.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Pria yang diduga terlibat dalam aksi puluhan perampokan toko emas di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa ini menghembuskan napas terakhirnya di mobil ambulan ketika hampir sampai ke Pekanbaru, Sabtu (17/11) sekitar pukul 03.15 WIB.

Sebelumnya diketahui, Hendro berusaha melarikan diri saat penangkapan dilakukan oleh Kanit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polda Riau, Kompol Sapta Maulana Marpaung SIK di rumahnya di Jalan Suhada, Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir.

Selain melarikan diri, dengan dua pistol di tangan yaitu FN 45 dan Colt 38, Hendro terlibat baku tembak dengan petugas sehingga salah seorang dari tim polisi yaitu Brigadir Aulia Harahap tertembak di bagian pelipis. Namun Aulia berhasil diselamatkan dan sedang menjalani perawatan di RS Puri Husada Tembilahan. Kasubdit III Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau, AKBP Onny Trimurti membenarkan hal ini.

‘’Tersangka meninggal dunia dalam perjalanan dari Tembilahan ke Pekanbaru setelah baku tembak dengan anggota Polisi. Tersangka roboh setelah tertembak,’’ kata Onny.

Ditanya apa dugaan sementara penyebab kematiannya, Onny mengatakan kehabisan darah. ‘’Dan tembakan mengenai syaraf-syaraf vital,’’ ujar Onny.

Sementara berdasarkan cerita Kanit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polda Riau, sebelum dibawa ke Pekanbaru, dokter dari Rumah Sakit Puri Husada Tembilahan sempat memberi pertolongan pertama terhadap tersangka. Dalam perjalanan, penyidik polisi sempat memberi beberapa pertanyaan terkait beberapa aksi rampok yang pernah dilakukannya. Namun beberapa jawaban dari tersangka dinilai tidak jujur. ‘’Sudah hampir mati begini tidak mungkin saya bohong,’’ ujar Sapta menirukan pembicaraan terakhir dengan tersangka.

Bahkan menurut Sapta, dalam perjalanan tersebut tersangka sempat bergurau dan tertawa dengan tim polisi yang menangkapnya. ‘’Waktu itu semua sudah lelah. Saat kami sampai di Rumah Sakit Bhayangkara Pekanbaru, dokter yang memeriksa mengatakan tersangka sudah meninggal, diduga belum lama,’’ kata Sapta.

Tiga Tersangka Masih Diburu

Sementara itu, polisi masih memburu tiga tersangka lainnya yang ikut terlibat dalam aksi perampokan di Kecamatan Pesirpenyu dan diduga sudah melarikan diri berpencar. Mereka ditengarai juga ikut dalam beberapa kali perampokan bersama-sama dengan tersangka.

‘’Hasil kerja keras saya dan tim selama hampir dua bulan ada hasilnya. Walaupun kami memburu tersangka sampai ke Lampung, Palembang dan Jambi, akhirnya pemimpin perampok di Air Molek itu tertangkap,’’ kata Sapta.

Jenazah di RS Bhayangkara

Meski sudah meninggal dunia, jenazah tersangka yang diduga spesialis perampok toko emas, Hendro, tetap diperiksa tim medis RS Bhayangkara Polda Riau. Setelah itu, jenazah akan dijemput pihak keluarga untuk dimakamkan. ‘’Jenazahnya tetap divisum untuk pemeriksaan lebih lanjut. Setelah itu baru diserahkan pada pihak keluarganya,’’ kata Kasubdit III Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau, AKBP Onny Trimurti.

Direncanakan, penyerahan jenazah pada keluarga dilaksanakan di bagian instalasi jenazah RS Bhayangkara pada pukul 18.00 WIB Sabtu (17/11). Sampai berita ini diturunkan, Riau Pos yang sudah menunggu di depan Instalasi Jenazah RS Bhayangkara Polda Riau tak melihat keberadaan keluarga tersangka dan petugas polisi yang akan menyerahkan jenazah.

Namun, berdasar informasi terakhir yang diterima polisi, keluarga korban dari Tembilahan masih belum bisa menjemput pada saat yang ditentukan. ‘’Rencananya pihak keluarga tersangka yang dari Lampung akan menjemput besok,’’ kata Kanit Jatanras Polda Riau, Kompol Sapta Maulana SIK.(nhk)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook