JAKARTA (RP) - Indonesia masih terkesima dengan populasi golongan penghasilan menengah (middle income) yang cukup besar.
Namun di tengah fenomena itu, dampak positif terhadap perekonomian nasional belum tampak signifikan.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Kacung Marijan mengatakan, pihaknya baru saja menerima analisis dari Unesco terkait kelompok penghasilan menengah itu.
Hasil analisis Unesco menyebutkan bahwa persentase belanja kelompok middle income tadi masih tertuju pada produk-produk impor.
‘’Idealnya untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional, belanjanya juga untuk produk-produk nasional,’’ kata dia di Jakarta kemarin.
Tetapi nyatanya sekitar 75 persen belanja golongan berpenghasilan menengah itu dibelanjakan untuk produk-produk impor. Baik itu mulai produk sandang, pangan, maupun hiburan.
Kacung mengatakan, belanja barang impor yang dibeli itu tidak terkecuali hiburan film. Konsumsi film-film impor di bioskop-bioskop nasional begitu besar.
Padahal menurutnya, kualitas film asing juga ada yang lebih jelek dibandingkan film nasional. Khusus soal industri perfilman tadi, Kacung mengatakan pertumbuhannya masih sebatas pada sektor produksinya saja.
Tetapi untuk tingkat konsumsinya masih belum meningkat signifikan.(wan/jpnn)