JAKARTA (RP) - Dadang Hermawan, karyawan perusahaan Permai Group mengaku pernah mengantarkan uang senilai Rp 2,5 miliar untuk terdakwa kasus dugaan korupsi di Kemendiknas, Angelina Sondakh alias Angie. Uang itu dimasukkan dalam kardus serupa kardus indomie dan diserahkan pada 19 April 2010. Menurut Dadang, uang diberikan atas suruhan Yulianis, anak buah Nazaruddin, yang juga atasan Dadang.
"Awalnya saya tolak membawa uang itu karena itu bukan job desk saya. Saya di perusahaan tangani pajak di perusahaan. Tapi Oktarina (karyawan Permai Grup) kasih HP ke saya, bilang ibu Yulianis mau bicara. Ibu Yulianis minta saya kasih uang itu," kata Dadang Hermawan di hadapan Majelis Hakim, Pengadilan Tipikor, saat menjadi saksi untuk terdakwa kasus suap pembahasan anggaran di Kemenpora dan Kemendiknas, Angelina Sondakh, di Jakarta, Kamis (18/10).
Uang itu diminta untuk diserahkan pada seseorang bernama Jefri. Yulianis mengatakan, Dadang akan bertemu Jefri di Mall Ambassador, tepatnya di food court. Di sebuah kafe kopi. Saat pertemuan dan penyerahan kardus itu, Dadang ditemani oleh supir Yulianis, Luthfi dan dua security, Jauhari dan Teguh.
"Setelah pertemuan itu saya baru tahu kalau Jefri itu orang suruhannya Angelina Sondakh. Oktarina yang bilang pada saya, itu orang Angelina," papar Dadang.
Dadang mengaku tak tahu tujuan pemberian uang senilai Rp 2,5 miliar untuk Angie itu. Ia mengaku hanya menjalankan perintah Yulianis.
Namun, pada kesaksian dalam sidang Angie sebelumnya sejumlah saksi sudah mengungkapkan bahwa uang senilai Rp2,5 miliar itu nantinya untuk proyek 16 universitas yang diminta Rosa agar diurus oleh Angie. Angie menyebut uang itu sebagai pelumas agar ia dapat memperjuangkan pembahasan anggaran di Banggar DPR RI.(flo/jpnn)