JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Harga logam mulia emas awal pekan ini relatif stabil setelah melemah 0,6 persen. Sepertinya investor tetap berhati-hati terhadap laporan Amerika Serikat yang siap memberlakukan putaran tarif baru terhadap sejumlah impor produk dari Cina.
Mengutip laman Reuters, harga emas di pasar spot flat di posisi 1.193 dolar AS per ounce. Emas jatuh pekan lalu untuk pekan ketiga berturut-turut. Sementara itu, emas berjangka Amerika turun 0,2 persen menjadi 1.198,20 dolar AS per ounce.
Seperti diketahui, Presiden Donald Trump kemungkinan akan mengumumkan tarif baru senilai 200 miliar dolar AS untuk impor Cina. Tingkat tarif tersebut mungkin sekitar 10 persen, Wall Street Journal melaporkan, di bawah 25 persen seperti dipertimbangkan pemerintah.
WSJ juga melaporkan Beijing akan menolak berpartisipasi dalam pembicaraan perdagangan yang diusulkan Amerika Serikat, akhir bulan ini, jika pemerintahan Trump tetap menerapkan tarif tersebut.
Harga emas anjlok sekitar 12,6 persen dari April di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan global dan di bawah tekanan kenaikan suku bunga Amerika. Pembelian emas secara fisik melemah di pusat-pusat utama Asia, pekan lalu, karena harga bullion bangkit dari posisi terendah baru-baru ini.
Sementara, mengutip situs resmi milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam), emas batangan Antam dijual Rp656.000 per gram. Sedangkan untuk harga buyback, kemarin naik Rp3.000 menjadi Rp569.000/gram dari perdagangan hari sebelumnya.
Rincian harga emas pecahan Antam di antaranya, pecahan 1 gram Rp656.000, pecahan 5 gram Rp3.107.000, pecahan 10 gram Rp6.225.000, pecahan 25 gram Rp15.266.000, pecahan 50 gram Rp30.456.000, pecahan 100 gram Rp60.842.000, pecahan 250 gram Rp151.854.000, dan pecahan 500 gram Rp303.507.000.(mys/jpg)