DURI (RP) - Motif di balik kematian Siti Fatimah (19) alias Ima yang ditemukan tewas tergantung pada seutas selendang di gudang belakang rumah bapak angkatnya AH Rangkuti Rabu (12/9) lalu sekitar pukul 23.15 WIB masih belum diketahui juga.
Hingga kini, warga tetangga korban di Jalan Rambutan RT 2 RW 5 Kelurahan Air Jamban, Duri pun masih belum tahu apa cerita di balik kenekatan gadis belia mahasiswi STAI Hubbul Wathan Duri ini menyudahi hidupnya.
Kapolsek Mandau, Kompol Dani Ardiantara SIK Senin (17/9) mengaku, pihaknya mulai kemarin telah memanggil pihak keluarga korban untuk dimintai keterangan satu per satu. Meski keterangan sementara dari pihak RSUD Duri menyebut, Ima diduga kuat telah bunuh diri, pihak penyidik menurut Kapolsek akan terus berupaya menyingkap latar belakang terjadinya peristiwa ini. ‘’Kita akan terus melakukan penyelidikan,’’ tegasnya.
Diakui Dani, hingga kemarin pihaknya belum juga mendapatkan hasil visum resmi dari pihak RSUD Duri. Namun keterangan lisan yang diterima penyidik dari pihak dokter rumah sakit setempat menyebut, Ima murni bunuh diri. ‘’Pasalnya dari dubur dan qubulnya keluar kotoran. Menurut dokter, orang mati lemas tak mungkin keluar kotoran dari kedua liang pelepasan itu,’’ kata Dani.
Pihak medis pun mengakui adanya luka di kaki korban. Namun luka itu tidak menjadi penyebab bagi kematiannya. Jenazah Ima pertama kali ditemukan Rizal (38), abang angkatnya sendiri. Kala itu, bersama dua saudaranya Bahrum (49) dan Firman (45), Rizal mencari-cari Ima sejak petang harinya.
Mereka mencari-cari adik angkatnya itu setelah mendapat telepon dari ibu mereka yang tengah menunggui AH Rangkuti yang terbaring sakit di RS Awal Bros Pekanbaru. Menurut ibu mereka yang menelepon sekitar pukul 17.00 WIB sore, Ima tak bisa-bisa dihubungi dan HP-nya tak aktif. Tak tahunya, Ima sudah tergantung kaku di gudang belakang menjelang tengah malam.(sda)