BOGOR (RP) - Indonesia harus mengurangi ketergantungan buah impor. Untuk itu, pengembangan untuk menghasilkan buah tropis harus dilakukan terus-menerus.
Pembenahan sistem perkebunan buah juga harus dikembangkan sehingga produksi maksimal bisa dicapai. Jika dimaksimalkan, Indonesia pun sebenarnya bisa untuk mengekspor, bukan malah mengimpor.
Hal ini ditegaskan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan dalam sambutannya pada acara Festival Bunga dan Buah Nusantara (FBBN) 2013 di Botanic Squere, Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/5). Makanya, ia mendorong PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII untuk terus mengembangkan buah tropis.
‘’Acara ini sangat baik, bukan hanya bagi PTPN VIII, tapi juga bagi Indonesia. Karena produksi buah dapat direncanakan, baik pupuknya, pengairannya yang terukur. Sehingga eksporpun bisa direncanakan,’’ ujar Dahlan.
Dahlan menjelaskan Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keunggulan untuk dikembangkan buah-buahan.
‘’Beda dengan Cina yang tidak bisa tanam buah-buahan tropis. Inilah yang saya sebut revolusi. Misalnya, Medan panen, Palembang sudah tua, Riau sudah berbunga, Jawa Barat mau berbunga, Sulawesi baru tanam. Sehingga sepanjang tahun ada panennya,’’ paparnya.
Mantan Dirut PLN itu mengatakan penanaman buah tropis terbilang cepat dan menguntungkan karena menggunakan pola koorporasi sehingga sangat mudah dilaksanakan dan cepat.
Sebagai contoh, ia menyebut ide beberapa bulan lalu yang disampaikan tim IPB.
‘’Mereka sudah menanam 500 hektare manggis dan durian serta 1.200 hektare pepaya dan pisang. Menurut ahli 1 hektare buah tropis menghasilkan 120 buah per tahun. Sedangkan sawah 20 juta x 3 musim tanam bisa menghasilkan 60 juta per tahun. Tebu 25 juta per musim tanam,’’ terangnya.
Dalam kesempatan itu pula, Dahlan memuji kinerja mahasiswa IPB yang sangat kreatif. Terkhusus, kepada salah seorang wanita yang kini mengawal peternakan di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.
‘’Dia adalah seorang wanita, pakai jilbab, naik motor trail, yang sekarang mengawal peternakan di bawah Berdikari. Insya Allah beberapa bulan lagi sudah ada hasilnya,’’ pungkas Dahlan.
Acara ini merupakan kerja sama IPB, Kementerian BUMN, PTPN VIII, Perhutani dan lain-lain. Hadir pula Rektor IPB, WamenKeu, Dirut PTPN VIII, Dirut RPN, Wakil Wali Kota Bogor, anggota DPR Komisi IV dari Partai Demokrat Rosyid.(chi/jpnn)