Nazaruddin Ambil Untung di Kongres

Ekonomi-Bisnis | Sabtu, 18 Februari 2012 - 08:14 WIB

JAKARTA (RP)- Mantan anggota tim pemenangan Anas Urbaningrum, Umar Arsal menyebutkan, M Nazaruddin banyak mengambil keuntungan saat pelaksanaan Kongres Partai Demokrat di Bandung, Mei 2010 lalu. ‘’Omong kosong itu Nazaruddin kalau bilang keluar uang. Yang ada justru dia untung,’’ ujar Umar di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (17/2).

Umar justru menuding balik Nazaruddin. Pasalnya, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu turut mengumpulkan dana sumbangan itu dan mendapatkan keuntungan dengan mengambil sisa dana sumbangan untuk dirinya sendiri.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Uang Nazaruddin itu lari ke mana-mana, ke (saham) Garuda, atau coba cek ke (saham) Krakatau Steel. Nazar untung, uangnya utuh,’’ papar Umar lagi.

Menurut Umar, banyak pihak yang mendukung mantan Ketua Umum PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu. ‘’Sumbangan itu datang dari berbagai pihak, termasuk dari internal partai dan eksternal partai,’’ jelas Umar.

Dari eksternal partai datang dari mantan kader HMI yang tersebar di beberapa partai politik. Bahkan sejumlah kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Golkar juga ikut menyumbang untuk tim kampanye Anas.

Sebelumnya, Nazaruddin berkali-kali menyatakan kepada media massa uangnya sebesar Rp30 miliar dan 2 juta dolar AS dibawa ke Kongres Bandung demi pemenangan Anas.

Mantan anggota tim pemenangan Anas ini menyatakan, dana pemenangan Anas tidak sebesar yang dituduhkan berbagai pihak. Di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (17/2) menjelaskan, dia masih mengingat jelas jumlah dana pengganti transport yang diberikannya kepada para delegasi pendukung Anas.

Menurutnya, Anas beberapa kali datang ke wilayah Sulawesi, daerah yang ditangani Umar, untuk penyampaian visi dan misi. Para peserta yang datang dari tingkat cabang atau setara kabupaten/kota, disediakan dana transport bervariasi dari Rp3,5 juta hingga Rp5 juta.

Untuk sosialisasi kedua visi-misi Anas disediakan dana transport hingga Rp7,5 juta.

Jumlah lebih besar diberikan ketika Anas mendatangkan para delegasi itu ke Jakarta untuk menghadiri deklarasi.

Setiap delegasi diberikan uang pengganti transport sebesar Rp10 juta. Karena itulah Umar menyatakan klaim Diana Maringka diberikan dana hingga Rp100 juta adalah sebagai pernyataan tidak berdasar.

‘’Dan dana itu semua bisa dipertanggungjawabkan asal-muasalnya,’’ kata dia.

Sebelumnya, mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PD Minahasa Tenggara, Diana Maringka, mengklaim kubu Anas Urbaningrum membagi-bagikan sejumlah uang untuk pemenangan itu.

Menurut Diana, Kubu Anas membagi uang hingga tiga termin, yakni 2.000, 5.000 dolar AS, dan Rp30 juta plus sebuah Blackberry. Diana juga mengungkapkan, Umar Arsal yang membagi-bagikan itu kepada delegasi asal Sulawesi.

Dana itu, menurut Umar, berasal dari sumbangan anggota tim kampanye Anas dan pimpinan cabang serta daerah yang mendukung Anas sejak awal. Sumbangan lainnya diterima dari simpatisan Anas di luar PD, khususnya yang pernah beraktivitas di Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), di mana Anas pernah menjabat sebagai ketua umum.

‘’Anas anak gaul, apalagi kader HMI itu ada di mana-mana, di berbagai partai juga ada,’’ tutur Umar. (boy/ara/jpnn/ila)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook