JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Sektor otomotif kembali mendapatkan keringanan fiskal. Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang pemberian insentif pajak pertambahan nilai barang mewah (PPnBM) ditanggung pemerintah (DTP), bahkan untuk kelas low cost green car (LCGC).
”Akan diberikan juga insentif PPnBM untuk kendaraan LCGC untuk harga sampai Rp 200 juta yang saat ini PPnBM-nya 3 persen,” ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta.
PPnBM mobil LCGC 3 persen itu akan ditanggung pemerintah sepanjang kuartal I 2022.
Dengan kata lain, diskon PPnBM 100 persen itu bisa dinikmati konsumen hingga Maret. Selanjutnya, pada kuartal II, PPnBM yang ditanggung pemerintah turun menjadi 2 persen, sedangkan masyarakat atau pembeli dikenai 1 persen. Kemudian, pada kuartal III LCGC mendapatkan PPnBM DTP 1 persen dan kuartal IV konsumen harus membayar penuh sesuai dengan tarif, yaitu PPnBM 3 persen.
Airlangga melanjutkan, untuk kendaraan seharga Rp 200 juta–Rp 250 juta dengan tarif PPnBM 15 persen, pada kuartal I diberikan insentif 50 persen ditanggung pemerintah. ”Sehingga masyarakat hanya membayar PPnBM 7,5 persen dan di kuartal II sudah membayar penuh 15 persen,” jelas dia.
Dengan ketentuan insentif untuk LCGC tersebut, sejumlah mobil akan mendapatkan PPnBM 0 persen untuk tiga bulan pertama di awal tahun ini. Di antaranya, Daihatsu Ayla, Daihatsu Sigra, Honda Brio Satya, Toyota Agya, dan Toyota Calya. Lima produk tersebut merupakan produk di segmen LCGC.
Direktur Pemasaran Astra Daihatsu Motor Amelia Tjandra memberikan apresiasi kepada pemerintah dan berharap kebijakan tersebut dapat mendongkrak kembali industri otomotif tanah air. ”Daihatsu apresiasi kepada pemerintah karena ini bisa berdampak positif terhadap demand,” ujar Amelia.
PT Toyota Astra Motor (TAM) juga merespons positif insentif fiskal yang diberikan pemerintah tersebut. TAM optimistis kebijakan tersebut dapat mendorong pemulihan ekonomi secara keseluruhan. ”Peraturan LCGC sepertinya sudah klir. Yang di bawah Rp 250 juta kami sedang cek detailnya seperti apa,” kata Direktur Marketing PT TAM Anton Jimmy.
Sementara itu, PT Honda Prospect Motor yakin pemerintah memberikan kebijakan yang tepat untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi secara general melalui industri otomotif ini. ”Kami pasti mendukung. Untuk aturan baru ini, sudah ada konpers dari pemerintah dan industri sedang menunggu aturan detailnya,” ujar Business Innovation and Marketing & Sales Director PT HPM Yusak Billy.
Pada kesempatan berbeda, Kepala Operation Manager Auto2000 Jawa Timur Judianto mengatakan, optimisme industri mobil tahun ini cukup baik. Karena itu, pihaknya menyatakan bahwa penjualan mobil Toyota di Jatim bisa terus tumbuh meski keran stimulus pemerintah kini mulai diperketat.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman