JAKARTA (RP)- Setelah sekian lama yakin tidak bakal tersentuh oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (17/1) kemarin, mantan Wakapolri Adang Daradjatun akhirnya diperiksa KPK.
Penyidik memeriksanya sebagai saksi untuk istrinya sendiri, Nunun Nurbaeti. Dia pun banyak ditanya soal nama Miranda Goeltom.
Adang memenuhi panggilan KPK dan datang sekitar pukul 10.00 WIB. Dia tampak tenang ketika turun dari mobil Toyota Innova B 289 MA.
Mengenakan pakaian polos merah hati, Adang yang dicecar pertanyaan oleh puluhan wartawan hanya mengatakan, ‘’Nanti saja (bicaranya) setelah keluar.’’
Kabag Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha menegaskan, Adang diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi. ‘’Keterangannya untuk tersangka NN,’’ kata Priharsa.
Adang tidak terlalu lama menjalani pemeriksaan. Sekitar pukul 13.00 WIB, mantan orang dua di tubuh kepolisian ini keluar meninggalkan gedung KPK.
Sebelum masuk ke mobilnya dia menerangkan tentang beberapa pertanyaan yang diajukan para penyidik.
Dia mengaku penyidik banyak menanyakan soal apakah dirinya mengenal Miranda Goeltom. Adang pun dengan tegas mengakui bahwa dirinya menganal Miranda.
Memang, Adang sendiri pernah membeberkan bukti foto kedekatan antara Nunun, dirinya dengan Miranda. Selanjutnya, dia juga dicecar pertanyaan apakah dirinya mengetahui tentang kasus suap cek perjalanan DGS BI?
‘’Saya tahu sejak ibu diperiksa beberapa tahun lalu,’’ kata Adang dengan mimik muka tenang.
Dengan begitu dia membantah telah mengetahui asal-usul cek perjalanan yang digunakan untuk menyuap para politisi Senayan guna memenangkan Miranda.
Adang berkilah bahwa dirinya baru mengetahui adanya suap tersebut sehingga dia tidak mengetahui sama sekali tentang aliran dana tersebut.
Lalu bagaimana tentang pertemuan di rumah Anda di mana saat itu ada Miranda, Paskah Suzetta, Hamka Yandhu dari Partai Golkar, serta Endin AJ Soefihara dari Partai Persatuan Pembangunan?
‘’Kalau itu urusan BAP-nya ibu (Nunun), jadi saya disampaikan,’’ katanya.
Dia lantas membantah dirinya ikut campur dalam pemilihan Miranda. Bahkan saat ditanya apa benar soal materi penyelidikan yang menyebutkan bahwa dirinya juga mengarahkan Fraksi TNI-Polri melalui Udju Djuaheri untuk memilih Miranda? Dia menjawab, ‘’Tidak mungkin. Logika dari mana itu?’’ kata dia.
Adang mengatakan bahwa dirinya tidak punya kepentingan untuk ikut menyukseskan Miranda sebagai DGS BI. Jadi, dia pun menegaskan bahwa tidak terlibat dengan perkara yang sudah menyeret istrinya sebagai tersangka itu.
Politisi PKS itu kemarin juga menyampaikan tentang kondisi kesehatan istrinya yang kian membaik. Seperti yang diketahui, berdasarkan informasi yang dikumpulkan, saat penyelidikan Adang juga disebut-sebut terlibat dalam pemenangan Miranda.
Dia memerintahkan Udju dari Fraksi TNI-Polri agar memilih Nunun. Udju sendiri merupakan mantan salah satu anggota polisi yang menjadi bawahan Adang kala itu.
Beberapa waktu lalu Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto menegaskan, pihaknya akan mengusut siapapun yang terlibat dalam kasus suap cek perjalanan dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI) Miranda Goeltom. Termasuk Adang Daradjatun yang merupakan suaminya sendiri.
Bambang juga mengatakan nama Adang memang kerap muncul dalam pemeriksaan. Dia juga mengatakan kalau apa yang ada di “kepala” para wartawan tentang Adang juga ada di “kepalanya? ‘’Cuma saya kan tidak bisa buka,’’ kata Bambang saat mengadiri rilis hasil survei Lembaga Survey Indonesia. (LSI) pekan lalu.
Namun, dia menegaskan kalau tidak hanya fokus pada satu nama. Dia menyebut yang paling penting saat itu adalah KPK melakukan berbagai kajian atas anggota Komisi III itu.
Mulai dengan pemeriksaan, proses intelejen, termasuk mengkaji penyataan Adang ke publik selama ini. Memang saat kali pertama Nunun dipulangkan dari Thailand awal Desember lalu, Adang langsung menggelar konferensi pers.
Di rumahnya, Adang langsung blak-blakan mengenai kasus tersebut. Adang kala itu membeberkan beberapa hal tentang kedekatan Miranda dengan istrinya. (kuh/jpnn)