PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Tim Panitia Khusus (Pansus) Ranperda pemanfaatan alat bantu produksi lokal bagi usaha bidang perekonomian DPRD Riau, terus melakukan pembahasan. Salah satunya dengan melakukan pembahasan bersama SKPD terkait, perusahaan dan juga kalangan akademisi.
Ketua Pansus Karmila Sari mengatakan beberapa waktu lalu pihaknya telah mengundang beberapa pihak dalam membahas Ranperda inisiatif Komisi B DPRD Riau tersebut. Pembahasan dilakukan secara berkala dan terus menerus agar Ranperda tersebut segera disahkan dan dapat bermanfaat untuk masyarakat Riau.
‘’Beberapa waktu lalu kami sudah mengundang pengrajin besi dari Rohul, mengundang PTPN V, Duta Palma dan salah satu dosen teknik industri dan dosen pertanian Universitas Riau untuk membahas mengenai Ranperda ini. Pihak perusahaan dan universitas dalam hal ini akan membantu kami nantinya di bidang pembinaan, permodalan dan pemasaran alat bantu produksi ini,’’ jelas Karmila Sari.
Dilanjutkan politisi Golkar tersebut, nantinya pihak universitas yang bekerja sama dengan tim Pansus ini akan melakukan pelatihan teknik dan strategi management. Perusahaan memanfaatkan CSR sehingga bantuan yang diberikan, baik berupa peralatan dan pemasaran bisa langsung diaplikasikan.
‘’Perbankan memberikan bunga ringan serta SKPD terkait memberikan pembinaan dan pengawasan secara berkesinambungan. Agar pengrajin yang diberikan bantuan tidak menyia-nyiakan bantuan dan pembinaan yang pemerintah berikan kepada mereka,’’ tuturnya.
Dijelaskan Karmila, salah satu alasan dibentuknya Ranperda ini yakni para pengrajin besi saat ini banyak yang mengeluhkan sudah sangat sempitnya lahan perkebunan dan kurangnya bahan baku, sehingga mereka sangat sulit untuk mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya.(sol)