JAKARTA (RP) - Pantas saja Indonesia ada di peringkat 1 dalam daftar target investasi perusahaan-perusahaan Jepang. Setiap pertemuan yang diselenggarakan selalu membuahkan rencana investasi besar.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar mengatakan, dalam pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di Tokyo pekan lalu, ada 15 perusahaan Jepang yang menyampaikan rencana investasi ke Indonesia.
‘’Total nilainya 3,5 miliar dolar AS (sekitar Rp42 triliun kurs pada Rp12.000, red),’’ ujarnya Senin (16/12).
Menurut Mahendra, investasi tersebut akan dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang selama ini sudah ada di Indonesia.
Artinya, investasi akan dilakukan dalam bentuk ekspansi perluasan basis produksi atau membangun fasilitas produksi baru di Indonesia. ‘’Komitmen investasi konkret, bukan rencana ke depan,’’ katanya.
Perusahaan sektor apa saja yang siap inves tersebut? Mahendra menyebut, dari total 15 perusahaan itu, enam perusahaan bergerak di bidang otomotif, termasuk produksi komponen serta pemasok baja khusus untuk kendaraan bermotor.
Lalu, tiga perusahaan lainnya bergerak di sektor minyak dan gas serta pertambangan mineral, dan dua perusahaan lain dari sektor elektronik. ‘’Lainnya bervariasi, ada jasa logistik, jasa keuangan, maupun pengolahan makanan,’’ sebutnya.
Merujuk data Kementerian Perindustrian dan BKPM, perusahaan otomotif yang siap investasi tersebut adalah prinsipal besar yang beroperasi di Indonesia.
Misalnya, Toyota Motor Co siap inves 534,4 juta dolar AS untuk menambah kapasitas produksi baru 120.000 unit per tahun dalam dua tahap.
Lalu, Suzuki Motor Co siap mengucurkan dana 782,63 juta dolar AS untuk meningkatkan kapasitas produksi 100.000 unit per tahun.
Sedangkan Honda Motor Co Ltd menyiapkan dana 329 juta dolar AS untuk meningkatkan kapasitas baru 120.000 unit per tahun. Adapun Daihatsu Motor Co siap inves 233,3 juta dolar AS untuk menambah kapasitas 100.000 unit per tahun.
Sementara itu, Mitsubishi Motors Co telah mengucurkan dana 27,8 juta dolar AS untuk menambah kapasitas baru 12.000 unit per tahun.
Terakhir, Nissan Motor Co sudah menyiapkan dana 400 juta dolar AS untuk menambah kapasitas produksi baru 80.000 unit menjadi 250.000 unit per tahun.
Selain itu dua perusahaan lain asal Negeri Matahari Terbit yang juga disebut siap menanamkan investasinya di Indonesia adalah Toshiba di sektor alat elektronik dan Inpex di sektor migas.
‘’Rencana investasi ini sudah mendapat persetujuan BKPM, jadi tinggal jalan saja, paling lambat akhir 2014 sudah akan terealisasi,’’ sebutnya. Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, sektor otomotif memang masih menjadi target investasi besar.(owi/fas)