PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - BRI Regional Office Pekanbaru bersama BRI Branch Office Lancang Kuning mengunjungi langsung keluarga penerima manfaat (KPM) lanjut usia (lansia) di Pekanbaru dan daerah Inpres Desa Tertinggal (IDT) di Kabupaten Kampar.
Di bawah Koordinator Micro Ecosystem 1 Department BRI RO Pekanbaru Syawal, kunjungan pertama dilakukan ke Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru pada Selasa (7/11). Lansia yang dituju Achmad Soedirjo (77) warga Jalan Melur Blok J No 24 Perum Kartama Raya, Kelurahan Perhentian Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai dan istrinya Istuningsih (71) didamping pendamping PKH lansia di Kecamatan Marpoyan Damai Adi Kurniawan.
Kedatangan BRI disambut antusias Achmad Soedirjo. ‘’Sangat senang dikunjungi langsung oleh BRI,’’ kata kakek yang terpaksa tinggal di rumah kontrakan ini.
Achmad berharap BRI bisa terus menyalurkan bantuan PKH ke masyarakat. Di mana Achmad mencairkan bantuan dari pemerintah ini per dua bulan sebesar Rp800 ribu. ‘’Kami dikasih ATM sama BRI, jadi kalau sudah tiba saatnya pencairan kami tinggal gesek kartu di Agen BRIlink,’’ katanya.
Bantuan yang diberikan pemerintah dirasa Achmad dan keluarganya sangat bermanfaat. ‘’Alhamdulillah, bisa buat bayar kontrakan dan makan sehari-hari,” sebutnya.
Pada Rabu (8/11), BRI Regional Office yang dikoordinatori Micro Ecosystem 2 Department Syafri dan petugas bansos BRI Branch Office Lancang Kuning Yunan Ariska juga mengunjungi KPM di daerah terpencil yang masuk dalam kategori IDT. Daerah yang dikunjungi ini Desa Gajah Bertalut, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar. BRI datang didampingi pendampig PKH Desa Gajah Bertalut Nuriani dan Korcam PKH Kampar Kiri Hulu Mardiana.
Ada 45 warga Desa Gajah Bertelut yang menjadi KPM PKH. Daerah ini tidak memiliki jaringan listrik PLN dan jaringan telekomunikasi. Satu-satunya alat transportasi menuju desa ini menggunakan sampan dengan jarak tempuh 2 jam perjalanan dari Desa Gema, Kecamatan Kampar Kiri Hulu.
Sekdes Gajah Bertelut Indra SPd dan Kaur Pemerintahan Badul Azis kepada menjelaskan, terdapat 130 KK warga di sana dan kehidupan masyarakat mengandalkan hasil sungai dan penderes karet. ‘’Daerah kami memang masuk IDT, tak ada listrik dan jaringan telepon. Kami berharap ini bisa diperhatikan pemerintah,’’ sebut Indra.
Ketua KPM Kelompok Bunga Tanjung Zaita dan Ketua KPM Kelompok Bunga Anggrek Timis kepada sangat senang penyaluran bantuan PKH melalui BRI dan berharap ke depannya jumlah bantuan bisa ditingkatkan.
‘’Alhamdulillah, BRI mau datang ke sini, melihat langsung kondisi masyarakat di daerah IDT ini, terima kasih BRI,’’ ujar Zaita.
Korcam PKH Kampar Kiri Hulu Mardiana menjelaskan, BRI telah memberikan VSat BRI ke Desa Gajah Bertelut, namun karena jaringan listrik tidak ada Vsat terbatas penggunaannya. ‘’Masyarakat tak mampu membeli solar untuk ganset hidup 24 jam,’’ sebut Mardiana.
Regional Micro Banking Head BRI RO Pekanbaru, Rahmad Budi Sulistia mengatakan dalam penyaluran bansos PKH, pihaknya memprioritaskan penyaluran ke wilayah 3T (terdepan, terpencil dan tertinggal), menyasar KPM dengan katagori lansia dan penyandang disabilitas atau yang mengalami kesulitan tertentu. “Masyarakat yang mempunyai kendala seperti yang berdomisili di wilayah 3T itu tadi, atau lansia dan disabilitas, bisa menghubungi petugas BRI atau berkoordinasi saja dengan pendamping PKH dan Koordinator Kecamatan,” kata Rahmad.
Dia memastikan, petugas bansos BRI RO Pekanbaru bersama pendamping PKH akan mendatangi rumah penerima manfaat, guna mempermudah dalam menerima bantuan, baik program PKH maupun program sembako.(hen/adv)