TUMBUH DOBEL DIGIT PER KUARTAL III/2019

Indo Premier Sekuritas Catatkan Laba Rp137,53 Triliun

Ekonomi-Bisnis | Minggu, 17 November 2019 - 20:20 WIB

Indo Premier Sekuritas Catatkan Laba Rp137,53 Triliun
Pejalan kaki berjalan di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Senin (1/7/2019). Foto: Bisnis/Dedi Gunawan

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Perusahaan Sekuritas PT Indo Premier Sekuritas, berhasil mencatatkan kenaikan laba hingga mencapai dobel digit pada periode Januari-September 2019.
 
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2019, Indo Premier Sekuritas mencatatkan laba sebesar Rp137,53 triliun atau naik sebesar 26,3 persen dari Rp108,89 triliun pada periode yang sama pada tahun sebelumnya. Dengan pencapaian  ini, perusahaan tersebut berhasil membukukan nominal laba terbesar kedua setelah PT Mandiri Sekuritas dalam periode tersebut. 
 
Presiden Direktur Indo Premier Sekuritas Moelonoto The menjelaskan, penguatan laba tersebut ditopang dengan kenaikan pendapatan 16 persen yang mayoritas berasal dari pendapatan bunga dan diikuti pendapatan komisi transaksi efek. 
 
"Selain itu, karena skala ekonomis kegiatan operasi juga, rasio beban juga menurun pada kuartal III/2019 menjadi 40 persen dibanding 45 persen pada kuartal III/2018," paparnya, seperti dilansir Bisnis.com, Rabu (13/11/2019).

Pada tahun depan, Moelonoto melihat pendapatan komisi transaksi dan bunga akan tetap menjadi penggerak utama. Adapun per Oktober 2019, jumlah investor ritel di Indo Premier Sekuritas tercatat sekitar 210.000 orang.
 
Sebagian besar perusahaan sekuritas terpantau mencetak kinerja yang moncer per kuartal III/2019, tertopang oleh meningkatnya pendapatan dari lini bisnis perantara perdagangan efek.


Berdasarkan data kinerja perusahaan efek yang dihimpun, lebih dari separuh mencatatkan kenaikan laba pada periode Januari hingga September 2019.

Adapun pendapatan dari segmen broker terpantau menjadi kontributor utama yang menggenjot laba perseroan selain pemasukan dari bisnis penjaminan emisi efek (underwriter) dan manajer investasi.
Sumber: BIsnis.com
Editor: Erizal









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook