MERIAHKAN MENU KHAS RAMADAN

Rendang Runtiah Ditampilkan di Hotel Accor Wilayah Sumatera

Ekonomi-Bisnis | Jumat, 17 Mei 2019 - 18:48 WIB

Rendang Runtiah Ditampilkan di Hotel Accor Wilayah Sumatera

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - AccorHotels, perusahaan multinasional Prancis yang terbesar di 105 negara dengan lebih dari 3.700 hotel di seluruh dunia tergabung di dalamnya, terus menghadirkan inovasi dan strategi baru di setiap tahunnya. Setelah sukses dengan program launching promo F&B terintegrasi di awal tahun 2019, kali ini AccorHotels wilayah Sumatera memeriahkan bulan Ramadan dengan program promosi serentak untuk paket buka puasa.

Asst Dir of SM, Debby Syandra menyebutkan,  dari 10 hotel yang tersebar di wilayah Sumatera yakni Grand Mercure Medan Angkasa dan Ibis Styles Medan Patimura, Novotel Pekanbaru, Novotel Bukittinggi, Novotel Palembang, Novotel Lampung, Novotel Bangka, Mercure Padang dan Ibis Padang, serta Ibis Styles Batam Nagoya, masing-masing menawarkan berbagai hidangan khas Ramadan yang otentik.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Khusus di tahun ini, rendang runtiah terpilih menjadi menu otentik andalan yang akan setia hadir di menu berbuka puasa di 10 hotel tersebut. Menu khas Payakumbuh, Sumatera Barat ini terpilih karena cita rasa dan popularitasnya yang sudah mendunia. Rendang, salah satu dari 50 makanan terenak di dunia versi CNN International di tahun 2011 ditargetkan akan menjadi primadona di seluruh hotel Accor wilayah Sumatera selama bulan Ramadan.

’’Berbahan dasar daging sapi yang diolah dengan rempah-rempah alami dengan kualitas terbaik, Rendang Runtiah terlihat sedikit berbeda dengan Rendang Daging yang lebih dulu dikenal. Dengan tekstur daging suwir yang lebih kering menyerupai abon, makanan ini juga lebih istimewa karena lebih tahan lama baik untuk disimpan maupun dipanaskan kembali sebelum disantap, tanpa mempengaruhi rasa aslinya,’’ katanya.

Melalui program ini, Accorhotels khususnya yang berada di wilayah Sumatera berpartisipasi untuk lebih mempromosikan nilai kearifan lokal, dalam konsep pengenalan ala internasional, dengan tampilan hidangan yang lebih representatif.(fas/rls)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook