HALAL PARK

RI Menuju Sentra Industri Halal Global

Ekonomi-Bisnis | Rabu, 17 April 2019 - 12:24 WIB

RI Menuju Sentra Industri Halal Global
WISATA HALAL: Presiden Joko Widodo memberikan sambutan dalam peresmian Halal Park di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Selasa (16/4/2019). (SETPRES FOR JPG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Industri dan wisata halal menjadi sektor yang mendapat perhatian lebih tahun ini. Pertimbangannya, saat ini produk dan wisata halal mengalami pertumbuhan sangat signifikan. Salah satu strategi yang diambil adalah mendirikan distrik halal seluas 21 ribu meter persegi di kawasan GBK, Senayan, Jakarta, dengan investasi Rp250 miliar.

Rencananya, pembangunan pusat produk dan wisata halal itu bisa selesai pada 2021. Sebagai tahap awal, pemerintah mendirikan Halal Park yang diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kemarin (16/4).

Baca Juga :Tangis Bahagia Luhut saat Maruli Simanjuntak Dilantik Presiden Jadi KSAD

Jokowi menyebutkan, permintaan produk halal global pada 2019 mencapai 3,7 triliun dolar AS. Jumlah tersebut meningkat hampir dua kali lipat jika dibandingkan pada 2013 yang masih mencapai 2 triliun dolar AS. ’’Artinya apa? Ada pertumbuhan yang sangat besar,’’ katanya.

Di sektor wisata, jumlah wisatawan muslim pada 2018 sudah mencapai 140 juta orang. Pada 2020, angkanya diprediksi mencapai 158 juta orang. Karena itu, sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar, Indonesia perlu mengambil peluang tersebut. Tahun ini, kata Jokowi, pemerintah menargetkan angka kunjungan wisata halal ke Indonesia 5 juta orang atau naik 42 persen bila dibandingkan dengan tahun lalu.

Jokowi menyatakan, ada sejumlah bekal untuk mencapainya. Yakni, catatan Global Muslim Travel Index 2019 yang menempatkan wisata halal Indonesia di peringkat pertama dan model busana muslim Indonesia di posisi kedua menurut Islamic Economic Report. ’’Hari ini (kemarin, red), ini adalah sesuatu yang telah kita mulai Halal Park sebagai embrio pembangunan distrik halal yang akan dibangun di sini,’’ tutur Jokowi.

CEO Hijup Diajeng Lestari menyatakan, industri halal memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia. ’’Total ekspor halalnya itu 5,1 miliar dolar AS sampai 11 miliar dolar AS per tahun. Pada 2018 sekitar 7,6 miliar dolar AS,’’ jelasnya kemarin.

Ketua Umum Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) Riyanto Sofyan berharap Halal Park juga menjadi salah satu tujuan wisata baru bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. ’’Saya pikir ini satu-satunya di dunia yang punya halal park,’’ ucapnya.

Beberapa negara memang telah mengembangkan halal park seperti Malaysia. Malaysia memiliki 14 halal park sebagai one-stop agency yang mengembangkan industri halal. Salah satunya adalah Johor Halal Park yang menjadi kawasan industri terintegrasi berkelas dunia.

Menteri BUMN Rini Soemarno menjelaskan, Halal Park juga bisa memfasilitasi UMKM untuk memperoleh sertifikasi produk halal. ’’Tempatnya di sini. Mereka bisa nanya di sini,’’ ujarnya.

Ketua Dewan Tata Krama Asita Jawa Timur Nanik Sutaningtyas mengungkapkan, Jatim punya potensi besar untuk menarik wisatawan lewat program wisata halal. Menurut Nanik, wisata halal di Jatim memiliki banyak opsi. Paket wisata dapat dikatakan halal jika mampu menyediakan fasilitas yang mendukung ajaran Islam. ’’Wisata di Bromo, Surabaya, maupun Probolinggo bisa jadi objeknya,’’ terangnya kemarin.(far/vir/ell/c14/oki/jpg)

Editor: Eko Faizin









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook