RENGAT (RIAUPOS.CO) – Sebanyak 50 orang petani kelapa sawit di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dan Kabupaten Pelalawan akan mendapatkan pelatihan replanting (menanam kembali) perkebunan rakyat. Bahkan, pelatihan replanting tersebut menggunakan pola tanpa membakar.

“Pelatihan ini khusus bagi petani kelapa sawit. Program pelatihan perdana untuk 50 orang petani kelapa sawit yang berasal dari dua kabupaten,” ujar Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kabupaten Inhu, Emi Rosadi, Selasa (15/3).

Dijelaskannya, program pelatihan replanting merupakan kerja sama Apkasindo dan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) kelapa sawit bekerja sama dengan Institut Pertanian Stiper (Intiper) Jogjakarta.

Di mana pelatihan ini dipusatkan di Kelurahan Pematang Reba, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Inhu, selama dua hari yakni 22-24 Maret mendatang.

Pelatihan ini dipandang perlu dilaksanakan kepada para petani kelapa sawit dalam menghadapi masa replanting dini maupun replanting batas usia.

“Replanting itu bisa dilakukan secara dini akibat hasil panen tidak maksimal. Hal itu disebabkan oleh faktor bibit tidak jelas,” ungkapnya.

Untuk itu sebutnya, dengan pelaksanaan pelatihan ini akan mampu memberi pengalaman bagi petani kelapa sawi dalam menghadapi masa replanting.

Karena, selama ini pelatihan menghadapi masa replanting tidak pernah diikuti petani kelapa sawit. “Peserta pelatihan ini sangat terbatas dan hanya untuk 50 orang petani,” sebutnya.

Tidak itu saja, bagi petani kelapa sawit bakal menerima bantuan dana ketika menghadapi masa replanting dari BPDP kelapa sawit.

Sehingga bagi petani kelapa sawit yang menghadapi atau selama replanting, tidak lagi merisaukan penghasilan.

“Pengusulan itu dana replanting itu tentunya setelah diproses sesuai ajuan dan persetujuan BPCL Dinas Perkebunan,” terangnya.(kas)