Bongkar Kebohongan Angie

Ekonomi-Bisnis | Jumat, 17 Februari 2012 - 06:17 WIB

JAKARTA (RP) - Terkait sikap berbelit Angelina Sondakh soal kepemilikan BlackBerry saat menjadi saksi di sidang suap Wisma Atlet, Rabu (15/2) bisa menjadi bumerang. Sebab, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) siap membantu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membongkar kebohongan Angie —sapaan Angelina— tentang kepemilikan gadget asal Kanada itu.

Seperti diberitakan sebelumnya, Angie menyangkal memiliki BlackBerry dengan PIN 20E342D9. Jaksa penuntut umum (JPU) yakin jika smartphone itu adalah sarana bagi Angie dan Mindo Rosalina Manulang untuk berkomunikasi. Termasuk komunikasi rahasia keduanya dengan kode apel Washington, dan apel Malang.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kepada JPNN, Kepala Bagian Umum dan Humas Kemenkominfo Gatot S Dewa Broto mengatakan mudah untuk mengetahui apakah PIN itu milik Angie atau bukan. Menurutnya, Research in Motion (RIM) sebagai pemilik BlackBerry tinggal membuka data centre miliknya. ‘’Dari situ bisa terungkap semua,’’ ujarnya kemarin.

Namun, kemudahan itu tidak lantas seperti membalik tangan. Tidak adanya data centre di Indonesia bisa membuat proses yang harusnya mudah itu menjadi rumit. Sebab, penegak hukum harus mengontak Kedutaan Besar Kanada untuk dihubungkan dengan RIM. Setelah itu, kalau bersedia, RIM baru mengerjakan permintaan tersebut.

Itulah mengapa, Gatot menegaskan pentingnya dibangun data centre BlackBerry di Indonesia. Dia yakin, kasus Angie bisa menjadi pintu masuk untuk membuka kasus-kasus lain yang berhubungan dengan gadget. ‘’Kalau data centre itu tidak ada di sini, bisa rumit. Tidak ada jaminan RIM akan kooperatif juga,’’ imbuhnya.

Bagaimana kalau mengusut kepemilikan BlackBerry melalui operator? Gatot menyebut tidak ada masalah. Pihaknya juga siap untuk memfasilitasi. Namun, data yang didapat tidak akan sedetil yang didapat dari RIM. ‘’Tidak ada MoU dengan RIM untuk buka-bukaan kalau ada masalah seperti ini,’’ katanya.(jpnn/ila)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook