JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pelaku industri ritel belum merasakan dampak yang mengganggu operasional ritel menyusul ramainya seruan boikot produk yang berkaitan dengan Israel. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) berharap pemerintah tetap berfokus menjaga kondusivitas politik dalam negeri dan konsumsi domestik.
Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey menegaskan, pengusaha sangat setuju dan mendukung gerakan perdamaian dan kepentingan kemanusiaan. Karena itu, dalam waktu dekat sejumlah asosiasi yang bergerak di sektor ritel, mulai hulu hingga hilir, memberikan penjelasan terkait dengan kondisi geopolitik yang terjadi dan dampaknya terhadap peritel.
‘’Ekonomi tentunya harus kita jaga. Apalagi, situasi global sedang tidak baik-baik saja. Jangan sampai masalah yang tidak baik-baik di global itu akhirnya tertular ke kita yang sudah baik dan yang sudah terjaga ini,’’ ujarnya, Rabu (15/11).
Roy mengungkapkan, bisnis ritel pada kuartal III 2023 mampu berkontribusi 3,4–3,5 persen pada produk domestik bruto (PDB) nasional. ”Kalau kuartal IV bisa naik 15 persen, bisa 3,6 persen hingga 3,7 persen terkontribusi untuk PDB kita,” ungkapnya.
Terkait dengan tahun politik, Aprindo memprediksi pertumbuhan bisnis ritel mengalami peningkatan 10–15 persen. Hal itu berkaca pada gelaran pesta demokrasi pada 2019. ”Karena di setiap pemilu pasti akan ada peningkatan konsumsi,” katanya.
Roy juga berharap pemerintah memberikan regulasi yang relevan dan adaptif sehingga mampu menjaga nilai tukar rupiah tetap stabil dan tidak semakin terpuruk.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, dari segi pengeluaran, konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2023 dengan kontribusi pertumbuhan 2,63 persen year-on-year (YoY). ”Konsumsi rumah tangga terus tumbuh seiring dengan terkendalinya inflasi,” tutur Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti.
Pertumbuhan konsumsi rumah tangga tertinggi dikontribusikan sektor transportasi dan komunikasi, yang tecermin dari peningkatan penjualan sepeda motor, penumpang angkutan rel, laut, dan udara, serta restoran dan hotel.(agf/dio/jpg)