PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - BANK Indonesia (BI) Provinsi Riau mencatat bahwa perkembangan inflasi di Riau secara bulan ke bulan di September sebesar 0,35 persen. Sedangkan inflasi di Riau jika dilihat dari tahun ke tahun di September tercatat sebesar 1,96 persen. Khusus Agustus, Riau mengalami deflasi bulanan 0,08 persen. Sehingga secara kumulatif dari Januari hingga Agustus, inflasi Riau masih 1,27 persen.
Dikatakan Kepala Perwakilan BI Riau Muhamad Nur, jika dilihat secara tahunan dari Agustus 2022 hingga Agustus 2023, inflasi Riau berada di angka 3,15 persen. ‘’Tentu ini hal yang menggemberikan dan kami meyakini upaya yang dilakukan memberikan dampak yang positif. Karena di tahun 2022, inflasi kita jauh di atas 5 persen,’’ paparnya.
Pihaknya optimis, angka tersebut bisa dijaga dengan baik hingga akhir tahun 2023 mendatang. Adapun inflasi pemeritah secara nasional ialah 3 persen plus minus 1 persen. Sehingga besaran inflasi di Riau masih dalam batas toleransi target inflasi nasional.
Menurut Muhammad Nur, jika dilihat dari tracking inflasi Riau di September 2023, mengindikasikan adanya kenaikan harga yang siginifikan pada beberapa komoditas. Utamanya beras, cabai rawit dan gula pasir. Kondisi itu dikatakannya dipengaruhi oleh suplai, baik domestik maupun global.
Karena itu, dikatakannya perlu kolaborasi dan sinergi aktif antar pemerintah daerah, stakeholder dan yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk tetap menjaga inflasi tersebut. ‘’Kolaborasi yang terjalin sudah bagus. Tinggal bagaimana memaintanance,’’ ujarnya lagi.
Ia melanjutkan, tahun 2023 inflasi hanya 3 persen atau di bawah 3 persen, sedangkan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau yang pada triwulan kedua di tahun 2023 tumbuh di atas 5 persen. Maka hal tersebut akan memberikan pengaruh yang sangat besar bagi kesejahteraan masyarakat. ‘’Karena ekonomi tumbuh di atas 5 persen, tapi inflasinya bisa 3 persen. Jadi selisihnya itulah bagian dari kesejahteraan,’’ sambungnya.
M Nur mengatakan bahwa masih ada tantangan yang harus di hadali di tahun 2024. Terlebih pemerintah dalam hal ini presiden, mentargetkan inflasi 2024 harus 2,5 plus minus 1 persen. ‘’Karena itu, kita harus bersiap-siap untuk inflasi yang lebih rendah lagi lebih terkendali lagi,’’ jelasnya.(esi)
Laporan SITI AZURA, Pekanbaru