JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Sempat perkasa dengan rekor penguatan tertinggi sejak empat bulan terakhir pada Kamis (15/10) di posisi Rp 13.288 per dolar AS. Namun pada penutupan pasar akhir pekan, Jumat (16/10), seperti data pasar uang antarbank Jakarta (Jisdor) yang dirilis Bank Indonesia (BI), rupiah kembali melemah ke posisi Rp 13.534 per dolar AS.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta mengatakan, data indeks harga konsumen inti AS periode September menunjukan peningkatan sebesar 0,2 persen, telah membangkitkan sentimen dolar AS yang menguat setelah tertutupi penurunan harapan kenaikan suku bunga The Fed.
Nilai tukar negara-negara berkembang, termasuk rupiah terpengaruh oleh data Amerika Serikat sehingga tertekan terhadap dolar AS. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akhir pekan ini, Jumat (16/10) berakhir di zona merah.
Berdasarkan data Bloomberg menunjukkan rupiah ditutup melemah 122 poin atau 0,91 persen ke level Rp13.540, dari posisi penutupan perdagangan kemarin Rp13.418 per USD.
Pelemahan rupiah sudah berlangsung sejak pembukaan perdagangan pagi hari, yang berada dikisaran Rp13.489 hingga Rp13.619 per dolar AS.
Pada kurs tengah BI rupiah terlohat melemah 246 poin dari hari sebelumnya Rp13.288 per USD. Sedangkan kurs jual BCA pada pukul 16.58 WIB hari ini berada di level Rp13.530.(chi)
Laporan: JPNN
Editor: hasan hanafi