RIAUPOS.CO - Perbankan tetap mampu meraup laba bersih di tengah perlambatan ekonomi domestik. Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (BNI) Achmad Baiquni mengungkapkan, kinerja perseroan hingga triwulan ketiga tahun ini membukukan laba bersih Rp6 triliun.
Pada triwulan kedua lalu, papar Baiquni, laba bersih perseroan turun karena penguatan fundamental keuangan dengan meningkatkan penyisihan pencadangan. Tapi, pada triwulan ketiga, laba bersih kembali normal. Perseroan pun berhasil mencatatkan laba sebesar Rp3,57 triliun atau sekitar Rp 1,19 triliun per bulan. “Sehingga laba bersih BNI sampai 30 September 2015 mencapai Rp 6 triliun,” urainya di Jakarta kemarin (15/10).
Namun, laba bersih tersebut menurun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Emiten dengan kode perdagangan BBNI tersebut mencatat penurunan laba bersih 16,2 persen jika dibandingkan dengan perolehan pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp7,61 triliun.
Baiquni mengungkapkan, perseroan berfokus memperkuat fundamen keuangan dalam menghadapi gejolak ekonomi yang tidak menentu. Sejak triwulan kedua tahun ini, perseroan melipatgandakan penyisihan pencadangan (provisi) sehingga tercapai coverage ratio sebesar 138,8 persen.