JAKARTA (RP) - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) optimis ekspor minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) tahun ini bisa melebihi tahun lalu.
Jika tahun lalu Indonesia mengekspor 16,7 juta ton minyak kelapa sawit, tahun ini diperkirakan ekspornya bisa mencapai 19 juta ton.
Direktur Eksekutif Gapki, Fadhil Hasan mengatakan, proyeksi pertumbuhan ekspor CPO tahun ini cukup positif. Dengan melihat perkembangan permintaan dari bulan ke bulan, Gapki yakin ekspor CPO tahun ini bisa lebih besar dibanding tahun lalu. ‘’Ekspor CPO tahun ini dipastikan lebih besar dibandingkan tahun lalu,’’ ujarnya Selasa (15/10).
Fadhil memperkirakan, pada akhir tahun, ekspor CPO Indonesia akan menembus angka 19 juta ton. Hal itu berdasarkan asumsi permintaan di tiga bulan terakhir tahun ini tetap tinggi seperti bulan-bulan sebelumnya.
‘’Kalau melihat berbagai parameter, permintaan pada bulan Oktober, November, dan Desember sepertinya akan tetap pada tren positif,’’ ungkapnya.
Permintaan CPO untuk pasar internasional sejak pertengahan tahun terlihat baik. Pada bulan September, ekspor CPO meningkat cukup drastis menjadi 1,64 juta ton, naik signifikan dibandingkan ekspor CPO pada bulan Agustus yang mencapai 1,48 juta ton.
‘’Ekspor bulan September ini juga naik dibanding periode yang sama tahun lalu (ekspor September 2012 mencapai 1,38 juta ton),’’ sebutnya.
Kenaikan ekspor ini dipicu oleh beberapa faktor eksternal. Fadhil mengatakan, penyebab meningkatnya ekspor CPO antara lain. Pertama, panen kacang kedelai sebagai bahan baku minyak kedelai di Amerika Serikat mengalami keterlambatan sehingga permintaan CPO meningkat.
‘’Selain itu, permintaan CPO dari beberapa negara juga naik pada bulan September lalu,’’ ungkapnya.
Akibat turunnya pasokan minyak kedelai yang banyak disuplai Amerika Serikat, permintaan CPO dari negeri Paman Sam itu meningkat.
Demikian juta permintaan dari negara-negara pasar ekspor CPO Indonesia seperti India dan Bangladesh juga meningkat tajam. ‘’Beberapa kondisi eksternal di berbagai negara itu telah menjadi pemicu naiknya ekspor CPO pada bulan September,’’ lanjutnya.
Dengan tambahan ekspor pada bulan September yang sebesar 1,64 juta ton, maka total ekspor CPO dari Januari hingga September mencapai 14,3 juta ton.
Dengan kinerja ekspor tersebut, Gapki optimis dalam 1-2 bulan lagi bisa menyalip angka ekspor CPO pada tahun lalu yang mencapai 16,7 juta ton. ‘’Kalau setiap bulan rata-rata 1,5 juta ton, itu dua bulan sudah lewat,’’ jelasnya.(wir/fas)