Dua Dosen Riau Hadiri Diseminasi IMF-WBG Annual Meeting

Ekonomi-Bisnis | Senin, 16 Juli 2018 - 16:22 WIB

Dua Dosen Riau Hadiri Diseminasi IMF-WBG Annual Meeting
Mahendra Romus dari UIN, Rio Marpaung dari Universitas Riau, dan Fadel Muhammad dari BI Perwakilan Riau.

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dua dosen dari Riau masing-masing Rio Marpaung (Universitas Riau) dan Mahendra Romus (Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim II) menjadi dosen dari Riau bersama Fadel Muhammad dari Bank Indonesia perwakilan Riau sebagai yang menghadiri Diseminasi IMF-WBG Annual Meetings kepada Opinion Maker yang diselenggarakan 11-14 Juli lalu di Bali.

Kegiatan ini dalam rangka Indonesia yang akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Annual Meetings International Monetary Fund (IMF) - World Bank Group (WBG) Tahun 2018. Hal ini akan menjadi sejarah baru bagi Indonesia, karena even terbesar di dunia bidang ekonomi dan keuangan akan dilaksanakan di Bali, 12 – 14 Oktober 2018 mendatang. 

Nantinya akan hadir gubernur bank sentral dan menteri keuangan dari 189 negara anggota dari World Bank Group (WBG) dan 10 Kepala Negara ASEAN dan diperkirakan ada 15.000 Delegasi yang akan hadir pada perhelatan akbar Annual Meetings tersebut. 
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sehubungan dengan kegiatan akbar tersebut, pemerintah telah melakukan beberapa langkah-langkah dan persiapan untuk menyukseskan acara tersebut, dan salah satu rangkaian dari kegiatan itu adalah melakukan diseminasi.

Rio Marpaung menyebutkan, Bank Indonesia selaku panitia Annual Meetings menjelaskan beberapa persiapan dan rangkaian acara yang telah dilakukan kepada seluruh akademisi dan media yang diundang pada pertemuan tersebut. Para akademisi diberikan kesempatan memberikan masukan dan pemikiran yang konstruktif terkait dengan isu-isu ekonomi dan keuangan yang kekinian yang perlu dibahas pada Annual Meeting di bulan Oktober mendatang.

Adapun agenda utama yang dibahas nantinya adalah "Stabilitas moneter dan Sistem Keuangan Global dan topik lain yang tidak kalah penting adalah tentang digital economy dan financial technologi (Fintech), termasuk di dalamnya soal cryptocurrency atau mata uang digital dan topik lain yang perlu dibahas mengenai ketimpangan ekonomi, Dampak perubahan iklim terhadap perekonomian suatu negara, penerapan system ekonomi syariah sampai dengan isu-isu korupsi.

"Karena kegiatan ini merupakan perhelatan besar dunia yang akan melibatkan begitu banyak komunitas dunia dari berbagai latar belakang dan berbagai instansi keuangan kelas dunia tentu ini sangat berdampak sangat signifikan dalam banyak hal. Secara internal bagi Pemerintah Indonesia apabila Iven ini berhasil dan berjalan dengan sukses maka dampak positifnya akan berpengaruh terhadap iklim investasi Indonesia di masa depan khususnya Provinsi Bali yang akan menjadi tuan rumah perhelatan ini akan menikmati multiplayer effect dari perhelatan akbar ini dan juga akan berdampak kepada daerah-daerah lain di Indonesia yang merupakan salah satu destinasi tujuan wisata bagi para delegasi yang hadir," kata dosen Fakultas Ekonomi Universitas Riau itu.

Bahkan secara nasional dan global, even ini juga tidak hanya berdampak pada persoalan ekonomi, tapi juga sosial, politik, martabat bangsa dan trust (kepercayaan) bangsa Indonesia di mata dunia. Perhelatan besar ini akan menjadi pertaruhan nama baik Indonesia di mata Dunia dan Indonesia akan diuji apakah pemerintah Indonesia secara profesional mampu mengoranganisir kegiatan akbar ini. 

Oleh sebab itu, para peserta diseminasi diberikan penjelasan tentang upaya-upaya yang telah dilakukan panitia Annual Meetings yang telah dibentuk pemerintah dan para peserta diseminasi (akademisi dan media) memberikan masukan dan saran di antaranya apa target ataupun outcome yang akan diperoleh Indonesia dari perhelatan ini.(fas)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook