Dimulai dari Bakat yang Tak Disengaja, Dikenal Dunia

Ekonomi-Bisnis | Senin, 16 Juli 2018 - 14:58 WIB

Dimulai dari Bakat yang Tak Disengaja, Dikenal Dunia
Tiara atau mahkota karya Rinaldy menghiasi rambut Kylie Jenner (INTERNET)

BAGIKAN



BACA JUGA


(RIAUPOS.CO) - Siapa tak mengenal sosok desainer aksesori Rinaldy Yunardi? Ribuan karya aksesori indah telah tercipta berkat sentuhan tangannya. Bukan hanya malang melintang di dalam negeri, tetapi namanya harum di mancanegara. Sederet artis internasional dengan bangga memakai karyanya dalam setiap kesempatan.

Mengenal lebih dalam, sosok Rinaldy Yunardi ternyata memiliki perjalanan hidup yang begitu panjang. Pria kelahiran tahun 1970 itu bercerita bahwa dirinya tak pernah bermimpi sesukses seperti sekarang. Dia tak pernah menyangka akan menjadi seorang desainer besar. Bahkan sekolah fashion pun tidak.

Anak bungsu dari tiga bersaudara itu hanya lulusan SMA. Lahir dan sempat bersekolah di Medan dari orang tua yang berasal dari Aceh, dia melanjutkan jenjang pendidikan hingga SMA di Jakarta. Ketika lulus SMA, meski disarankan oleh keluarga untuk melanjutkan kuliah, namun dirinya enggan. Takut merepotkan di tengah keluarga sederhana, katanya.

“Saat ditanya keluarga saya mau ke mana? Saya bingung juga jawabnya. Di saat masa peralihan, saya tak pernah berpikir dan berkhayal bisa menjadi desainer. Karena keluarga tak ada yang bergelut di bidang fashion,” katanya saat berbincang dengan jpg di showroom-nya di daerah Penjaringan, Jakarta Utara baru-baru ini

Maka Rinaldy melanjutkan hidupnya dengan bekerja di sebuah perusahaan mobil sebagai marketing officer. Tugasnya hanya menerima telepon dan pesanan. Dia pun seringkali dipindah di berbagai departemen, dari mulai urus masalah kreditur dan debitur hingga soal kasir serta pajak.

“Dari pengalaman hidup itu saya jadi paham bagaimana ilmu manajemen hingga saat ini. Saya di sana sampai 2-3 tahun,” ungkap pria pecinta warna hitam itu.

Setelah itu Rinaldy bertemulah dengan sosok desainer yang kini sudah almarhum bernama Kim Thong. Sebagai desainer aksesori di era itu, Kim Thong adalah sosok yang memperkenalkan kepada Rinaldy berupa produk mahkota atau crown. Mahkota itu merupakan produk yang dibawa dari luar atau impor.

“Saya tak kenal desain. Tak kenal produksi. Saat itu sekitar tahun 1994. Dulu fashion belum berkembang banyak. Karena kebutuhan orang Indonesia belum percayai barang-barang kita sendiri, biasanya dibeli dengan paket. Saya akhirnya mengundurkan diri karena susah jualnya. Mau kemana saya? Bingung,” tuturnya.

Akhirnya, Rinaldy bekerja di perusahaan elektronik milik sang kakak. Di saat itulah sebuah mukjizat datang ke dalam hidupnya. Berawal tanpa disengaja, dia menemukan bakat terpendam yang tiba-tiba saja muncul saat itu.

“Ketika orang bertanya kapan saya mulai bisa aksesori? Saya enggak bisa jawab. Saya cuma ingat saat itu jam 12 siang, saat istirahat. Saya main ke belakang perusahaan kakak saya itu ada pabrik.  Entah kenapa saya mau ke pabrik di bekakang utak-atik apa saja yang ada. Dari mulai akrilik, kabel, wire card dan lainnya. Saya mainin sangat sederhana, munculah detail Victorian di mana mengingatkan tiara saat saya bekerja dengan almarhum Kim Thong,” katanya bersemangat.

Maka setelah itu, di tengah keterbatasan pengetahuannya tentang tiara, dengan uang gaji bulanan yang diperolehnya, Rinaldy membeli berbagai bahan. Dari mulai akrilik, payet, lem, cat, Kristal, dan kawat. Dengan banyaknya teman di kalangan salon, bridal dan desainer, maka permintaan saat itu makin banyak.

“Saya enggak pernah berkhayal, enggak pernah mimpi jadi desainer.  Sejak saat itu, saya fokus dan saya bilang crown ini adalah hidup saya dan karir saya. Awal pelanggan dari bridal house. Dari teman-teman desainer,” jelasnya.

Maka sosok yang tak pernah dilupakan oleh Rinaldy adalah teman-teman lainnya, yang juga berprofesi sebagai desainer karena mengajarkannya banyak hal. “Sampai saat ini jka ditanya selama 22 tahun menghasilkan berapa karya, wah dari tahun 1990-an sampai sekarang sudah tak terhingga,” tutupnya. (ika/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook