SURABAYA (RP) -  Kebijakan mobil murah dan ramah lingkungan (low cost green car/LGCG) masih ditunggu agen pemegang merek (APM). Ini yang membuat mereka tidak berani melakukan  hal gegabah meluncurkan mobil LCGC.

Presiden Direktur PT Tata Motors Indonesia Biswadev Sengupta mengatakan mereka masih wait and see tentang kebijakan ini.

Jika, menurut mereka mendukung dari skala ekonomi, pabrikan asal India itu siap mendatangkan mobil murah Tata Nano. Di India, Nano berharga hanya berkisar Rp 30 juta.

”Kemungkinan apa pun ada. Termasuk membangun pabrik di Indonesia. Syaratnya, economic scale mendukung,”  tuturnya di Surabaya,  Senin (15/7).

Sebagai tahap pertama,  Tata siap merilis  enam hingga tujuh model perdananya ke pasar Indonesia mulai September 2013. Ini setahun setelah perusahaan itu resmi memperkenalkan kehadiran merek Tata di Indonesia.

Biswadev menyebut Tata mendatangkan mobil secara completly build up (CBU) dari India secara bertahap.

”Sejauh ini kami sudah mendapatkan respons yang positif dari masyarakat di Indonesia. Kami yakin produk Tata akan diterima pasar,”  ujarnya.

Namun, dia tidak bersedia menyebutkan model apa saja yang akan dijual Tata ke pasar Indonesia dalam tahap awal peluncuran tersebut.

Biswadev hanya mengisyaratkan Tata akan masuk ke segmen city car, MPV, dan komersial.

Menurut dia, sejak mengumumkan kehadirannya secara resmi menjelang pameran Indonesia International Motor Show 2012 pada September 2012, Tata secara intensif menyiapkan jaringan penjualan dan purnajual di Indonesia.

"Kami tidak ingin terburu-buru menjual mobil sebelum jaringan purnajualnya siap," paparnya.

Pada tahun pertama beroperasi,  lanjutnya, Tata akan menyiapkan sekitar 10 sampai 20 diler di Tanah Air dan lebih dari 30 gerai suku cadang.

Sebanyak tujuh jaringan penjualan direncanakan siap beroperasi ketika Tata memulai aktivitas penjualannya pada September 2013.(dio)