Pertamina Luncurkan Elpiji Tabung Premium

Ekonomi-Bisnis | Kamis, 16 Mei 2013 - 09:16 WIB

JAKARTA (RP) - PT Pertamina (Persero) membuat terobosan baru dengan meluncurkan elpiji kemasan 12 kilogram untuk kalangan menengah ke atas.

Produk yang dinamai Bright Gas tersebut dilengkapi sejumlah fitur yang membedakan dengan tabung 12 kilogram yang selama ini beredar di pasaran.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Hanung Budya mengatakan, produk tersebut memang sengaja dirancang untuk konsumen yang konsumtif. Salah satu perbedaannya dengan LPG 12 kg biasa adalah warna dari kemasan yang berbeda-beda.

Yakni, biru, hijau, ungu, dan merah. ”Sebab, selain warna dan kemasan, Bright Gas juga dilengkapi dengan security seal cap, double spindle, dan karet pelindung untuk meredam benturan,” ungkapnya di Jakarta, Rabu (15/5).

Dengan produk baru tersebut, lanjut dia, Pertamina berharap masyarakat menengah ke atas mau beralih dari produk 12 kg konvensional. Menurutnya, meningkatkan kualitas dan prestis kemasan LPG 12 kg bisa mencegah kelas menengah ke atas menggunakan LPG kemasan 3 kg.

“Ini adalah salah satu aksi korporasi kami untuk tekan kerugian. Istilahnya produk predator (digunakan untuk menghilangkan produk 12 kg konvensional, red),” jelasnya.

Dia mengungkapkan, produk tersebut bakal dibanderol Rp115 ribu per tabung bagi konsumen yang ingin menukarkan tabung lama. Sedangkan, harga totalnya ditetapkan menjadi Rp448,5 ribu.

“Istilahnya konsumen yang sudah memiliki tabung kemasan 12 kg bisa mengganti secara cuma-cuma,” tambahnya

Soal penjualan, Hanung mengaku bakal memasok produk itu kepada 13 kota besar. Pada tahap awal tersebut, Pertamina menargetkan menjual setidaknya 500 ribu tabung Bright Gas.

Bila dikonversi, pihaknya bakal menjual total volume 34 ribu metrik ton gas 12 kg terbaru itu.

“Kami yakin bisa mencapai target. Selain kami sudah mengadakan promo. Produk ini masih disubsidi. Memang lebih mahal daripada LPG konvensional yang harganya Rp80 ribu. Tapi, harganya itu 75 persen dari harga keekonomian,” terangnya.(bil/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook