12 BUMN Rugi Rp5,2 Triliun

Ekonomi-Bisnis | Senin, 16 April 2018 - 12:02 WIB

12 BUMN Rugi Rp5,2 Triliun
RUGI: Garuda Indonesia mengalami kerugian sebesar 213,4 juta dolar AS atau Rp2,88 triliun. Kerugian terjadi lantaran kenaikan harga minyak dunia. (INTERNET)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Sebanyak 12 badan usaha milik negara (BUMN) mengalami kerugian Rp5,2 triliun sepanjang 2017 lalu. Angka itu menurun dibandingkan dengan periode 2016 yang mencapai Rp6,7 triliun.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengungkapkan, aset BUMN pada 2017 sebesar Rp7.212 triliun.”Ini mengalami kenaikan dibandingkan 2014 yang senilai Rp4.387 triliun,” ujar Rini saat acara HUT ke-20 Kementerian BUMN, kemarin.

Baca Juga :Kejutan Whiz Prime Hotel Bersama Garuda Indonesia

Laba BUMN pada 2017 juga mengalami kenaikan menjadi Rp187 triliun. Angka itu meningkat daripada capaian 2014 yang sebesar Rp143 triliun.

Dana program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) yang digelontorkan perusahaan BUMN juga mengalami kenaikan dari Rp1,8 triliun pada 2014 menjadi Rp3,5 triliun pada 2017.

”Jadi, itu menunjukkan bagaimana BUMN. Selain mencetak keuntungan, kami harus menekankan visi sebagai agen pembangunan membantu masyarakat,” ucap Rini.

Perusahaan BUMN yang masih mengalami kerugian cukup besar adalah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Garuda Indonesia merugi sebesar 213,4 juta dolar AS atau Rp2,88 triliun. Kerugian tersebut diderita Garuda salah satunya lantaran kenaikan harga minyak dunia yang membuat harga avtur turut terkerek.

Kerugian juga disebabkan adanya pembayaran tax amnesty maupun denda pengadilan kasus hukum di Australia.

Sementara itu, PT Krakatau Steel masih mengalami kerugian sebesar Rp1,15 triliun pada 2017.

Angka itu menurun sebesar 52,08 persen daripada kerugian pada 2016 yang mencapai Rp 2,40 triliun.(jpg/wws)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook