JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pengguna pertamax series dan pertalite kini bisa membelinya lebih murah. Sejak Selasa (15/3/2016), bahan bakar dengan oktan tinggi itu kembali turun harga. Rata-rata semua produk milik BUMN energi tersebut turun Rp200 per liter. Begitu pula premium yang dipersiapkan turun pada 1 April nanti.
Penurunan harga itu terus berlanjut sejak awal 2016. Koreksi harga seri pertamax dan pertalite sebelumnya dilakukan pada 1 Maret. Perubahan harga tersebut membuat bahan bakar khusus (BBK) itu turun sampai Rp400 per liter dalam 15 hari.
VP Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menjelaskan, penurunan tersebut menyesuaikan tren anjloknya harga minyak mentah dunia. ’’Harga minyak berpengaruh pada indeks pasar produk-produk BBM,’’ jelasnya kemarin.
Jenis BBM yang turun adalah pertamax, pertamax plus, pertamina dex, dan pertalite. Penurunan itu mengakibatkan disparitas harga antara premium dan pertalite makin tipis. Saat ini bahan bakar minyak (BBM) beroktan 88 tersebut dijual Rp7.050 per liter. Pertalite dibanderol Rp7.300 per liter.
Di tempat terpisah, Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang menyatakan bahwa penurunan harga itu sangat mungkin diikuti dengan premium. Namun, dia belum bisa menyebut besarannya karena masih dikaji pemerintah. "Turun sih. Ada rencana untuk beberapa perubahan," ungkap dia.
Perubahan yang dimaksud adalah rencana mencabut subsidi solar yang kini diberikan Rp1.000 per liter. Lantas, ada rencana baru yang dimatangkan berkenaan dengan mekanisme penentuan harga BBM. Yakni, menggabungkan histori harga minyak dunia selama tiga bulan dengan prediksi tiga bulan mendatang.
’’Masih dibahas, pasti 1 April berlaku,’’ ujarnya.
Namun, Ahmad tidak bisa menjelaskan dengan terperinci soal cara baru tersebut. Termasuk efeknya pada penetapan harga baru premium dan solar nanti. Yaitu, membuat penurunan tidak lagi banyak atau justru lebih menguntungkan kantong konsumen.
Cara penentuan harga BBM saat ini cukup sederhana. Harga baru mengacu pada komponen-komponen pembentuk BBM yang terjadi pada tiga bulan sebelumnya. Dia yakin betul pemerintah memberikan harga BBM terbaik bagi masyarakat.
’’Pemerintah juga memperhatikan aspek sosial. Begitu naik, pasti pemerintah menahan supaya tidak segera menaikkan harga,’’ tuturnya. Dia lantas menyinggung soal penurunan harga yang selama ini terjadi. Ternyata tarif maupun biaya logistik tidak turun. Padahal, harga yang berlaku sekarang tergolong rendah di Asia.
Kapuskom Kementerian ESDM Sujatmiko menuturkan, harga baru premium diumumkan akhir bulan ini. Soal rencana menetapkan harga dengan formula tiga bulan sebelumnya dan prediksi tiga bulan setelahnya, dia belum bisa menjawab.
’’Setahu saya, belum ada rencana untuk mengubah format,’’ tandasnya.(dim/c14/oki/jpg)