Smelter Freeport Rampung Tahun Ini

Ekonomi-Bisnis | Senin, 16 Januari 2023 - 11:48 WIB

Smelter Freeport Rampung Tahun Ini
Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas saat meninjau pembangunan smelter di Manyar, Gresik, Jatim, akhir pekan lalu. (IBNU YUNIANTO/JAWAPOS)

SURABAYA (RIAUPOS.CO) – Freeport Indonesia memastikan konstruksi fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga selesai pada akhir tahun ini. Smelter mulai berproduksi Mei tahun depan dan mencapai puncaknya pada Desember 2024.

Proyek smelter di kawasan ekonomi khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) itu telah selesai 51,7 persen. Proyek tersebut sudah menyerap dana 1,63 miliar dolar AS atau Rp25 triliun. Hingga rampung, biaya pembangunan smelter mencapai Rp45 triliun.


''Manyar Smelter Project adalah single line smelter terbesar di dunia,'' kata Dirut Freeport Indonesia Tony Wenas di Gresik, Jatim, Jumat (13/1).

Saat ini pembangunan pelabuhan di area smelter telah dikerjakan sekitar 90 persen. Pelabuhan sedalam 15 meter itu akan menerima pengiriman konsentrat tembaga dari Timika. Untuk area pemurnian tembaga (double flash smelting), lebih dari 17 ribu tiang pancang ditanam dan lebih dari 100 ribu meter kubik concrete beton telah dituang.

Menurut Tony, smelter Manyar mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga menjadi 600 ribu ton ingot tembaga serta 6 ribu ton lumpur anoda per tahun. Lumpur anoda tersebut akan diolah di precious mineral refinery yang menghasilkan 35 ton emas batangan, 210 ton perak, platinum, paladium, selenium, bismut, dan timbal.

Untuk memenuhi keperluan air bersih, Freeport membangun fasilitas desalinasi air laut. Pembangunan baru pada tahap pematangan lahan. Sebanyak 2.600 tiang beton dan 4 ribu ton concrete beton telah dipasang. Awalnya, Freeport berencana menggunakan air baku dari Umbulan. ''Namun batal, mempertimbangkan potensi penurunan debit air dari Umbulan serta peningkatan permintaan air bersih untuk konsumsi pada 30 tahun mendatang,'' papar Tony.

Selain ingot tembaga dan mineral berharga, smelter Freeport di Manyar juga menghasilkan 1,5 ton asam sulfat yang diserap Petrokimia Gresik. Produk sisa lainnya adalah 1,3 juta ton kerak tembaga (slag) dan 150 ton gipsum yang akan diserap Semen Indonesia.''Lebih dari 40 ribu tenaga kerja terlibat dalam pembangunan Manyar Smelter Project (MSP),'' jelas Tony.

Selain smelter MSP di JIIPE, Freeport telah memiliki Smelting yang bekerja sama dengan Mitsubishi Corp. (c6/noe/jpg)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook