PROYEKSIKAN DEMAND JASA DAN PRODUK DOMESTIK MENINGKAT

Kegiatan Dunia Usaha Diprediksi Tetap Kuat

Ekonomi-Bisnis | Senin, 16 Januari 2023 - 11:39 WIB

Kegiatan Dunia Usaha Diprediksi Tetap Kuat
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono. (ISTIMEWA)

BAGIKAN



BACA JUGA


JAKARTA (RIAUPOS.CO) - HASIL Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan kinerja kegiatan dunia usaha tetap kuat. Nilai saldo bersih tertimbang (SBT) tercatat positif hampir di seluruh sektor. Pada kuartal IV 2022 SKDU menunjukkan SBT sebesar 10,27 persen.

Angka SBT menurun dibanding kuartal III 2022 yang mencapai 13,89 persen. Penurunan terjadi pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan. Terutama, subsektor tanaman bahan makanan seiring dengan mulainya musim tanam.


''Tetap kuatnya kegiatan dunia usaha kuartal IV 2022 ditopang oleh sektor tersier yang tumbuh lebih tinggi. Khususnya dari sektor jasa, pengangkutan, dan komunikasi sejalan dengan peningkatan permintaan saat Natal, libur akhir tahun. Serta, sektor keuangan, real estate, dan jasa perusahaan,'' kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, akhir pekan lalu.

Kapasitas produksi terpakai pada kuartal IV 2022 tetap baik meski, relatif menurun pada seluruh sektor. Dari 73,67 persen di tiga bulan sebelumnya menjadi 70,94 persen. Penurunan tersebut sejalan dengan kinerja usaha sejumlah sektor yang merosot. Yaitu, pertambangan dan penggalian, pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan, serta industri pengolahan.

Pada tiga bulan pertama 2023, diperkirakan kegiatan usaha naik dengan SBT sebesar 13,66 persen. Peningkatan kegiatan usaha akan terjadi pada sektor primer dan sekunder. Antara lain, pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan. Seiring masuknya musim panen yang dimulai pada Maret.

Begitu pula, pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan  yang bakal naik positif. Sejalan dengan mulai meningkatnya permintaan di awal tahun. Didukung kapasitas penyimpanan dan ketersediaan sarana produksi.

Sementara itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memproyeksi bahwa tahun ini permintaaan jasa dan produk domestik akan meningkat. Salah satu faktor adalah persiapan tahun politik di 2024. Koordinator Wakil Ketua Umum III Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Indonesia Shinta Kamdani mengatakan, secara historis dalam 10 tahun-15 tahun terakhir, peredaran dana kampanye pemilu acap kali menguntungkan bagi sektor-sektor jasa. Seperti media dan komunikasi, perhotelan, konsultasi dan profesi, hingga perjalanan dan transportasi. ''Selain itu, sebagian industri manufaktur juga diperkirakan akan tersentuh oleh euforia pemilu. Misalnya, industri makanan dan minuman, tekstil, dan kertas,'' ujarnya, Sabtu lalu (14/1).

Pada periode tersebut, pemerintah diharapkan mempertahankan seluruh kebijakan sosial-ekonomi, industri, perdagangan, dan investasi yang sudah on track terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dalam jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang.

Selain tahun politik, momen Ramadan yang akan jatuh pada Maret-April mendatang akan menjadi ''checkpoint'' pertama untuk sektor manufaktur bisa melesat. Namun, Kadin memproyeksikan kinerja sektor manufaktur akan tumbuh moderat lantaran permintaan ekspor manufaktur di pasar global akan menurun. ''Meski akan ada ekspansi di kuartal I/2023, pelaku usaha meningkatkan produksi secara hati-hati,'' tuturnya.(han/agf/dio/esi)

Laporan JPG, Jakarta

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook