PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Tiga bangkai pesawat jenis Fokker 50 milik PT Riau Air hingga kini masih terbengkalai di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.
Pemerintah Provinsi Pemprov Riau sendiri mulai mencarikan solusi untuk bangkai pesawat tersebutmengingat Bandara Halim Perdana Kusuma sudah dioperasikan sebagai bandara domestik.
Dalam hal ini, Pemerintah Provinsi Riau berkoordinasi dengan manajemen Riau Air dan pihak Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia.
Menurut Kepala Biro Administrasi Setdaprov Riau Syahrial Abdi, Pemerintah Provinsi Riau sudah merancang pertemuan dengan pihak-pihak yang berkompeten tersebut.
Ini surat undangan untuk manajemen PT Riau Air dan GMF, sudah ditandatangani. Tinggal direalisasikan saja lagi, ungkap kepada Riau Pos, Rabu (15/1) di Kantor Gubernur Riau.
Dia menerangkan, pertemuan dilakukan untuk membahas tentang bangkai pesawat Riau Air yang masih berada di Bandara Halim Perdana Kusuma.
Syahrial mengatakan, pertemuan antara Pemprov Riau, manajemen Riau air dan GMF itu akan digelar di Pekanbaru.
Kami merencanakan pertemuan itu dilaksanakan pada tanggal 22 Januari ini. Mudah-mudahan ini menjadi titik terang untuk permasalahan armada Riau Air yang ada di sana, terangnya.
GMF sendiri kata Syahrial, merupakan perusahaan yang bertanggungjawab terhadap maintenance di Bandara Halim Perdana Kusuma. Saat ini, tiga bangkai pesawat milik Riau Air masih berada di salah satu apron di bandara itu.
Sementara, Bandara Halim dipersiapkan untuk bandara penerbangan komersil. Oleh karena itu, GMF ingin mengosongkan semua bangkai pesawat milik perusahaan penerbangan, termasuk Riau Air.
Makanya perlu dibahas bersama. Nanti terserah Riau Air dan GMF, mau diapakan (bangkai pesawat,red). Kita hanya memfasilitasi pertemuan antara kedua belah pihak itu, ungkapnya.(rio)