PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - PT Bank Riau Kepri (BRK) saat ini menjadi bank nomor dua terbanyak dalam penghimpunan dana haji di Provinsi Riau. Dengan potensi tersebut BRK siap untuk mengembangkan investasi syariah. Hal tersebut disampaikan Direktur Utama BRK Andi Buchari, saat menerima kunjungan tim dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) di Balai Dang Merdu BRK, Pekanbaru, Kamis (14/10).
"Saat ini Provinsi Riau dan Kepulauan Riau (Kepri) sedang terus bergeliat ekonominya. Meskipun di tengah pandemi Covid-19, namun perekonomiannya justru bisa tumbuh positif dibanding daerah lainnya," kata Andi Buchari.
Lebih lanjut dikatakannya, hal tersebut tidak terlepas dari sektor perkebunan kelapa sawit yang hampir tidak terdampak pandemi. Karena itu, dengan dukungan dari BPKH, BRK bisa membiayai proyek-proyek besar di Riau dan Kepri.
"Bisa seperti pembiayaan pembangunan pelabuhan, jalan, kawasan industri halal, sektor manufaktur terkait hilirisasi produk kelapa sawit. Kami akan gerakkan tim untuk itu karena sejalan dengan konversi BRK Syariah, maka industri syariahnya juga harus berkembang," ujarnya.
Untuk penghimpunan dana haji, pihaknya akan terus berupaya meningkatkan dan pro aktif lagi agar BRK menjadi bank penghimpun dana haji terbesar di Provinsi Riau. "Kami optimis untuk bisa meraih peringkat pertama dalam penghimpunan dana haji di Riau. Caranya dengan lebih proaktif lagi, apalagi saat ini ada program haji muda yang akan disosialisasikan kepada masyarakat untuk beramai-ramai melakukan perencanaan ibadah haji sedini mungkin," sebutnya.
Anggota Dewan Pengawas BPKH, Suhaji Lestiadi mengatakan, kedatangan tim BPKH ke BRK dalam rangka melakukan monitoring dan pengawasan, atas kerja sama atau kemitraan antara BPKH dengan BRK dalam penghimpunan dana haji. "BRK ini memiliki kinerja yang baik. Artinya dari parameter-parameter rasio keuangan dalam kondisi yang bagus. Karena itu, kami harap BRK bisa terus menjaga kondisi kinerja yang baik ini," ujarnya.
Dikatakan Suhari, sebenarnya BRK merupakan bank penghimpunan dana haji terbesar di Provinsi Riau, jika tidak terjadi penggabungan tiga bank syariah, yakni Mandiri Syariah, BNI Syariah dan BRI Syariah menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI). "Sebelumnya BRK menjadi bank penghimpun dana haji terbesar di Riau dengan porsi 40 persen. Namun karena tiga bank itu merger, maka BRK menjadi urutan kedua," terangnya.
Sementara itu, Anggota Badan Pelaksana BPKH, Iskandar Zulkarnain mengharapkan agar ke depan BRK bisa lebih meningkatkan program mitra investasi BPKH. "Karena BRK ini sudah ditunjuk sebagai bank mitra investasi BPKH maka ke depan prospek-prospek investasi lainnya bisa kita kerjasamakan," ujarnya.
Saat kunjungan BPKH tersebut, dari pihak BRK juga hadir Komisaris Independen Rita Anugrah, Dewan Pengawas Syariah Zulhendri Rais dan Syaiffudin Yulian, Direktur Dana dan Jasa Suharto, Direktur Kredit dan Syariah Tengku Irawan, dan Direktur Operasional Said Syamsuri.(das)
Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru