Denyut Ekonomi Membaik

Ekonomi-Bisnis | Minggu, 15 September 2013 - 08:01 WIB

Denyut Ekonomi Membaik

JAKARTA (RP) - Ekonomi Indonesia yang terengah-engah karena tekanan bertubi-tubi, sepertinya akan mendapat kesempatan bernafas. Hasil kajian Bank Indonesia (BI) menunjukkan, titik kritis gejolak ekonomi akan terlewati usai September ini.      

Direktur Eksekutif Direktorat Komunikasi BI Difi Johansyah mengatakan, berbagai parameter ekonomi menunjukkan sinyal-sinyal perbaikan mulai Oktober nanti. "Neraca pembayaran, nilai tukar rupiah, dan inflasi, semua diproyeksi membaik," ujarnya kepada Jawa Pos kemarin (14/9).     

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menurut Difi, perbaikan neraca pembayaran akan dipengaruhi defisit neraca dagang migas yang mengecil. Pada Juli, defisit migas memang besar karena Pertamina banyak mengimpor BBM untuk mengamankan stok lebaran. "

Ternyata, realisasi konsumsi BBM saat lebaran juga di bawah proyeksi Pertamina (rendah). Artinya, strategi menaikkan harga BBM untuk menekan konsumsi cukup berhasil," katanya.

Karena itu, lanjut dia, konsumsi BBM bersubsidi diperkirakan tidak akan mengalami lonjakan usai arus mudik dan arus balik lebaran, sehingga impor BBM pada Agustus pun diproyeksi tidak akan setinggi impor Juli. "Ini akan meringankan defisit transaksi berjalan," ucapnya.     

Sebagaimana diketahui, angka ekspor - impor Juli baru diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal September. Sedangkan realisasi ekspor - impor Agustus baru akan diumumkan BPS awal Oktober nanti. Membaiknya data transaksi berjalan akan menjadi sentimen positif bagi Indonesia di mata investor. (owi/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook